Berita Jateng

4 Korban Crane Jatuh RS PKU Muhammadiyah Blora Dirujuk, Pembangunan Gedung Baru Dihentikan Sementara

Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora dihentikan sementara imbas kecelakaan jatuhnya lift crane yang menewaskan empat pekerja.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IQBAL SHUKRI
BERHENTI SEMENTARA - Proyek gedung baru RS PKU Muhammadiyah Blora berada di samping bangunan rumah sakit yang sudah ada, Sabtu (8/2/2025). Pembangunan gedung baru tersebut dihentikan sementara buntut jatuhnya lift crane yang menewaskan empat pekerja dan membuat luka sembilan orang lainnya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Pembangunan gedung baru Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora dihentikan sementara imbas kecelakaan kerja yang menewaskan empat pekerja.

Hingga Minggu (9/2/2025), sembilan korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Diketahui, terjadi insiden lift crane jatuh dalam pembangunan gedung RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025) pagi.

Saat kejadian, lift crane tersebut membawa 13 perkerja ke lantai lima.

Baca juga: Fakta-Fakta Insiden Lift Crane Proyek Pembangunan RS Muhammadiyah Blora Jatuh: Tewaskan 4 Pekerja

Atas peristiwa itu, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Blora, Syaifuddin mengatakan, pembangunan dihentikan sementara untuk menunggu hasil penyelidikan polisi.

"Sementara, insyaallah (pembangunan) masih diberhentikan sampai proses lebih lanjut," kata Syaifuddin, Minggu.

Karena itu, Syaifuddin belum dapat memastikan kapan proyek itu dilanjutkan.

Dirujuk ke Rumah Sakit Lain

Sementara, itu sembilan orang pekerja yang mengalami luka-luka akibat insiden lift crane jatuh, hingga Minggu, masih dirawat di rumah sakit.

Hanya saja, empat orang di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit lain untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

"Yang masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora ada lima orang," kata Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Tegar Mohammad Wijaya, Minggu.

Baca juga: Terungkap Penyebab Kecelakaan Crane Proyek PKU Muhammadiyah Blora yang Tewaskan 3 Pekerja

Tegar mengatakan, korban yang dirujuk ke rumah sakit lain terdiri dari satu korban dirujuk ke RSUD dr Soetijono Blora dan tiga korban luka lainnya dirujuk di rumah sakit di Solo.

"Alasan dirujuk karena butuh perawatan lanjut. Ke rumah sakit yang levelnya lebih tinggi dari rumah sakit ini (RS PKU Muhammadiyah)," imbuhnya. 

Menurutnya, empat korban itu mengalami patah tulang parah sehingga membutuhkan dokter spesialis ortopedi. 

"Untuk penanganan, rumah sakit lain kan lebih lengkap, termasuk mungkin kalau dibutuhkan ruang ICU atau lain sebagainya," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved