Berita Kebumen

Desa Grenggeng Kebumen Primadona Anyaman Pandang, Sudai Diakui UNESCO

Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, dikenal dengan kearifan lokal anyaman daun pandan.

Penulis: Intan Aulia Naharwati | Editor: mamdukh adi priyanto
intan aulia naharwati/tribunbanyumas.com
ANYAMAN PANDAN - Warga Desa Grenggeng, Kabupaten Kebumen, menunjukan produk hasil anyaman pandan, Selasa (28/1/2025). Desa ini merupakan sentra anyaman pandan. (TRIBUNBANYUMAS.COM/INTAN AULIA NAHARWATI) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, dikenal dengan kearifan lokal anyaman daun pandan.

Sentra kerajinan ini juga telah diakui UNESCO sebagai bagian dari Geopark Kebumen.

Desa ini sudah lama menjadi sentra kerajinan anyaman pandan.

Baca juga: Menengok Desa Klapasawit, Sentra Kerajinan Anyaman Bambu di Purbalingga

PERAJIN ANYAMAN PANDAN - Seorang perajin anyaman pandang tengah beraktivitas ditempat produksi, Desa Grenggeng, Kabupaten Kebumen, Selasa (28/1/2025). Desa ini merupakan sentra anyaman pandan. (TRIBUNBANYUMAS.COM/INTAN AULIA NAHARWATI)
PERAJIN ANYAMAN PANDAN - Seorang perajin anyaman pandang tengah beraktivitas ditempat produksi, Desa Grenggeng, Kabupaten Kebumen, Selasa (28/1/2025). Desa ini merupakan sentra anyaman pandan. (TRIBUNBANYUMAS.COM/INTAN AULIA NAHARWATI) (intan aulia naharwati/tribunbanyumas.com)

Awalnya, warga hanya memproduksi bahan baku (complong), namun kini telah berkembang menjadi produk siap jual.

Sejak kecil, sebagian besar warga Grenggeng sudah terbiasa dengan kegiatan menganyam.

Sugiyem, seorang perajin mengungkapkan, Sebagian besar warga Grenggeng sudah terbiasa menganyam sejak kecil.

"Saya nggak tahu pasti sejak kapan, tapi sejak kecil sudah ada kegiatan menganyam di sini."

Baca juga: Dinding Anyaman Bambu dan Genting Berlubang Rumah Rini akan Direnovasi, Dapat Bantuan Ganjar!

"Mungkin sudah mengakar 50 tahunan," kata Sugiyem yang juga anggota Kelompok Tani Hutan (KTH), Selasa (28/1/2025).

Untuk mengembangkan kearifan lokal, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kebumen membentuk sebuah Kelompok Tani Hutan yang ditujukan sebagai wadah bagi masyarakat dalam mengembangkan produksi anyaman pandan.

Kelompok Tani Hutan dibentuk pada 2012 atas rekomendasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kebumen.

Pemerintah setempat melihat potensi Desa Grenggeng dalam produksi anyaman pandan.

Awalnya kelompok ini didominasi oleh laki-laki, namun seiring berjalannya waktu, kelompok ini berkembang dengan fokus pada kesetaraan gender, dan kini sebagian besar anggotanya adalah ibu-ibu rumah tangga. 

"Di sini, sebagian besar, bahkan bisa saya katakan 80 persen penduduk Desa Grenggeng itu bermatapencaharian menganyam pandan, khususnya RW 6, 7, 8, dan 9," ujar Sugiyem

Kearifan Lokal dan Ekonomi Keluarga

Kegiatan menganyam ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga, yang diperkirakan akan diteruskan ke generasi berikutnya.

"Setiap hari pekerjaan kami menganyam, dan otomatis kegiatan ini akan diteruskan ke anak-anak kami."

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved