Miris, Pria Ini Bawa Jenazah Ayah Pakai Gerobak Kayu karena Tak Dapat Pinjaman Ambulans

Dalam video itu, tampak jenazah berada di dalam gerobak dorong terbuat dari kayu. Di dalam gerobak diletakkan kasur sebagai alas jenazah.

Editor: Rustam Aji
KOMPAS.com/Dok. M Yasir
BAWA JENAZAH DI GEROBAK - Tangkapan layar video jenazah dibawa dengan gerobak kayu ditarik pakai sepeda motor di Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Sabtu (25/1/2025).(KOMPAS.com/Dok. M Yasir.) 

Setelah mendapat jawaban tersebut, dia dan keluarganya mencoba mencari alternatif lain.

Mereka mencoba meminta bantuan ke PLN meminjam kendaraan roda tiga untuk mengantarkan jenazah.

Namun, kendaraan merek kaisar itu katanya juga sedang rusak.

Baca juga: Hari Minggu Tetap Buka, Pelayanan Samsat Keliling Cilacap Hadir di Terminal Kroya dan Car Free Day

Pilihan satu-satunya adalah, jenazah dibawa dengan gerobak kayu dan ditarik dengan sepeda motor.

"Pada rusak semuanya. Jadi mau tak mau harus menggunakan gerobak milik saya sendiri ke tempat pemakaman umum. Kami sangat sedih dengan kondisi ini," kata Yasir.

Gerobak kayu ditarik pakai sepeda motor yang dikendarai oleh temannya, Rahmat.

Sedangkan Yasir duduk di atas gerobak sambil memayungi jenazah ayahnya.

Desa butuh perhatian pemerintah Yasir berharap, pemerintah memberikan perhatian setelah kejadian ini.

"Harapan saya, ya mohon bantuanlah kepada pemerintah memberikan bantuan ambulans untuk desa. Supaya tidak ada lagi kejadian seperti ini," ucap Yasir.

"Kami sebenarnya juga butuh bantuan mesin robin, pak, untuk menyedot air di dalam kubur," imbuh Yasir.

Baca juga: Akan Berawan Sepanjang Hari, Berikut Prakiraan Cuaca Cilacap Minggu 26 Januari 2025

Dia melanjutkan, setiap gali kubur pada musim hujan, kuburan selalu dipenuhi air.

Sehingga membuat proses pemakaman jenazah menjadi lama.

"Kemarin waktu pemakaman orangtua saya, itu kuburan banyak air. Jadi harus ditimba dulu baru bisa dimasukkan jenazah. Jadi kami kami butuh bantuan mesin robin, pak," sebut Yasir.

Persoalan lainnya, tambah dia, tukang gali kubur juga tidak mendapatkan gaji.

"Tukang gali kubur tak ada gaji. Cuma dikasih seikhlasnya dari pihak keluarga yang berduka," kata Yasir.

Baca juga: Festival Bubak Semarang, Angkat Sejarah dan Narasi Semarangan ke Ruang Publik

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved