Benteng Fort Willem I Ambarawa Kini Lebih Bersih dan Menarik setelah di Revitalisasi

Revitalisasi Fort Willem I atau Benteng Pendem Ambarawa di Bugisari, Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang mulai terlihat hasilnya

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Rustam Aji
(TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)
DIPLESTER - Kondisi terkini bangunan Fort Willem I atau Benteng Pendem Ambarawa di Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang saat proses revitalisasi, Minggu (19/1/2025). Tampak satu bangunan sudah diplester, sedangkan tampak juga kolam retensi atau polder di sekitarnya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Revitalisasi Fort Willem I atau Benteng Pendem Ambarawa yang terletak di Bugisari, Desa Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang mulai terlihat hasilnya.

Terlihat, dari Jalur Lingkar Ambarawa (JLA), Minggu (19/1/2025), tampak sejumlah bangunan di sana memiliki corak bata yang lebih bersih dan lebih indah dibanding sebelumnya.

Sedangkan, bangunan lain juga diplester khusus sesuai dengan keautentikannya.

Bagian yang terlihat dari depan yaitu lengkungan gerbang seperti lorong, penuh dengan nuansa bangunan Eropa.

Terdapat juga kolam retensi atau polder di sekitar bangunan benteng.

Tampak juga alat berat ekskavator di mana para pekerja masih bekerja melakukan revitalisasi.

Baca juga: Objek Wisata Benteng Portugis Donorojo Jepara, Daya Tarik dan Fasilitas

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berharap, revitalisasi bangunan milik Kodam IV/Diponegoro yang dikerjakan Kementerian PUPR tersebut bisa berjalan lancar dan kondusif.

“Kami sangat berharap untuk nanti bisa segera selesai dan bisa segera dimanfaatkan, karena nanti juga membuka lapangan kerja, PAD kita akan meningkat, serta UMKM juga bergerak.

Yang terpenting yaitu menjadi salah satu destinasi wisata besar yang ada di Kabupaten Semarang,” kata Ngesti seusai Rapat Paripurna di Kantor DPRD Kabupaten Semarang, Rabu (15/1/2025).

Dia menambahkan, Kementerian PUPR akan menyerahkan kembali benteng tersebut kepada Kodam IV/Diponegoro.

Nantinya, Pemkab Semarang akan turut bekerjasama untuk mengelola bangunan bersejarah era kolonial Belanda tersebut.

“Jadi nanti setelah selesai, hibahnya ke Kodam IV/Diponegoro.

Terkait pengelolaannya, kami akan berkoordinasi dengan Pangdam IV/Diponegoro karena ada jalinan kerjasama antara pemerintah daerah, kemudian juga BUMD,” imbuh Ngesti.

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang, Tri Subekso mengatakan bahwa pengerjaan saat ini masih termasuk dalam tahap pertama.

Pengerjaannya meliputi rehabilitasi reruntuhan bangunan, pekerjaan perbaikan tanah, perbaikan drainase, pembangunan jalan akses baru, dan pembangunan lahan parkir.

Baca juga: Museum Glagah Wangi, Jejak Peradaban Kuno di Bekas Gudang Opium Demak yang Tak Diminati

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved