Polisi Diduga Aniaya Warga Semarang

Kasus Warga Mijen Semarang Tewas Diduga Dianiaya Polisi: Tim Forensik Ambil Sampel Organ Vital

Polisi membawa sejumlah sampel bagian tubuh Darso, warga Mijen, Kota Semarang, yang tewas diduga akibat dianiaya polisi Polresta Yogyakarta.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Poniyem berziarah ke makam suaminya, Darso (43), di Mijen, Kota Semarang, Sabtu (11/1/2025). Makam Darso dibongkar Polda Jateng untuk investigasi atas laporan dugaan penganiayaan yang dialami Darso oleh enam polisi anggota Satlantas Polresta Yogyakarta. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kepolisian Daerah Polda Jawa Tengah (Polda Jateng) membongkar makam Darso (43), warga Mijen, Kota Semarang, yang tewas diduga setelah dianiaya anggota Satlantas Polresta Yogyakarta.

Proses pembongkaran makam atau ekshumasi dilakukan Senin (13/1/2025), pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.05 WIB.

Petugas gabungan dari tim forensik membawa dua boks kontainer selepas proses pembongkaran makam.

Pembongkaran makan disaksikan langsung Poniyem (42), istri Darso.

Selama makam Darso dibongkar, Poniyem (42) mengaku tertekan.

Apalagi, keluarga sempat keberatan makam Darso dibongkar.

"Namun, demi kebenaran, kami rela makam suami dibongkar. Biar tidak simpang siur dan hasilnya nyata," kata Poniyem selepas proses ekshumasi di TPU Sekrakal, Gilisari, Purwosari, Mijen, Kota Semarang, Senin.

Baca juga: Dugaan Warga Mijen Semarang Tewas Dianiaya Polisi, Keluarga Bawa Hasil Rontgen Ring Jantung Bergeser

Poniyem berharap, hasil ekshumasi ini bisa menguatkan keterangannya soal adanya dugaan penganiayaan yang dialami Darso sebelum meninggal.

Poniyem bersaksi melihat langsung luka lebam suami di bagian kepala.

Kondisi tersebut juga dikuatkan penuturan suaminya saat dirawat di rumah sakit.

"Suami dijemput mereka (terlapor) dalam kondisi sehat. Tidak sakit apapun. Tiba-tiba dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.

Darso diketahui memiliki riwayat sakit jantung. Jantungnya telah dipasang lima ring.

Sakit jantung ini telah diidapnya selama lebih dari enam bulan.   

Dalam sehari-hari, Darso memang tidak bisa aktivitas berat.

"Suami saya mungkin kaget dijemput, takut atau tertekan jadi jiwanya terguncang, ditambah mendapatkan perlakuan tersebut," katanya.

Bagian dari Investigasi

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved