Berita Semarang
Anaknya Jadi Korban Keracunan MBG di Ungaran, Krisna akan Tempuh Jalur Hukum
Krisna Bramantyo Aji, ayah dari Azalea, siswa kelas 2 yang saat ini masih dirawat inap di rumah sakit, menyatakan kesiapannya menempuh jalur hukum
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN – Krisna Bramantyo Aji, ayah dari Azalea, siswa kelas 2SDN Ungaran 01, Kabupaten Semarang, tak mampu menyembunyikan kegeramannya saat menemani anaknya yang saat ini masih dirawat inap di rumah sakit krena keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Karena itu, apa yang yang menimpa anaknya tersebut, ia menyatakan kesiapannya menempuh jalur hukum, baik secara perdata maupun pidana.
Hatinya sebagai anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Ungaran tak terima, Krisna menilai insiden tersebut sebagai kelalaian serius dalam pelaksanaan program nasional yang seharusnya diawasi secara ketat.
"Saya akan mengambil upaya hukum. Anak saya menjadi korban di sini," kata Krisna, yang berbicara sambil menangis, Rabu (1/10/2025).
Krisna menyayangkan penanganan medis yang dinilainya tidak memadai dan tidak logis.
Dia mengkritisi bahwa hasil muntah Azalea tidak diperiksa, padahal gejala muntah-muntah parah dan dehidrasi terjadi sesaat setelah sang anak mengonsumsi puding dari menu MBG.
"Ketika ada seseorang yang muntah, kenapa yang diperiksa justru darahnya? Seharusnya muntahannya juga diperiksa. Ini sudah jelas ada penolakan dari tubuh, artinya, pasti ada sesuatu dalam makanan itu," imbuh dia.
Dalam upaya hukumnya nanti, Krisna menyebut sejumlah pihak yang kemungkinan akan digugat, yakni SPPG (penyedia makanan) setempat, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab program MBG, serta pemerintah sebagai turut tergugat.
Baca juga: BRISIK! Program MBG Berujung Petaka Bagi Siswa, Siapa Bertanggungjawab?
Dia juga membuka peluang bagi orangtua korban lain yang ingin bergabung.
"Kami akan buka pengaduan bagi warga yang merasa dirugikan. Bukan semata-mata untuk mencari kesalahan, tapi agar ada komunikasi dua arah dan pemerintah harus bisa mengevaluasi apakah program MBG ini masih layak diteruskan," tandasnya.
Selain langkah hukum, Krisna juga menyiapkan surat terbuka yang akan dikirim ke berbagai institusi dan lembaga lintas sektoral, termasuk Presiden RI.
"Suratnya sedang saya siapkan. Intinya, kami ingin tahu, sejauh mana pengawasan program MBG ini? Siapa ahlinya? Sudah maksimal atau belum? Tunggu saja tanggal mainnya," tutup Krisna.
Sementara itu, kondisi Azalea, masih belum sepenuhnya pulih.
Hingga Rabu sore (1/10/2025), Azalea akan menjalani malam kedua rawat inap di sebuah rumah sakit di Kabupaten Semarang.
Saat dikunjungi di ruang rawat inap, Azalea terlihat lemah dengan infus masih terpasang di tangan kecilnya.
Caretaker Pelatih PSIS Ega Raka Perhatikan Aspek Psikologis Pemain Jelang Hadapi Barito Putera |
![]() |
---|
Dua Kasus Pembunuhan oleh ODGJ dalam Sebulan, Kapolres Purbalingga: Ini Peringatan Keras |
![]() |
---|
Aliansi Masyarakat Purbalingga Bersatu Aksi di Depan Pendopo, Apa yang Dituntut? |
![]() |
---|
Mariyati Ketiban Berkah Proyek Tol Jogja-Bawen di Kabupaten Semarang, Warungnya Dekat Exit Tol Ramai |
![]() |
---|
BRISIK! Program MBG Berujung Petaka Bagi Siswa, Siapa Bertanggungjawab? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.