Pilgub Jateng 2024

Debat Pilgub Jateng Soal Pengangguran: Luthfi Perbanyak BLK, Andika Janjikan Relaksasi Pajak Usaha

Dua calon gubernur Jateng memaparkan cara mengentaskan angka pengangguran dalam debat Pilgub Jateng, Rabu malam.

|
Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Iwan Arifianto
Suasana debat Pilgub Jateng ronde ketiga yang berlangsung di Muladi Dome, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (20/11/ 2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Dua calon gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi, saling memaparkan visi misi tentang ketenagakerjaan dalam debat Pilgub Jateng, Rabu (20/11/2024).

Keduanya mengutarakan konsep pengentasan angka pengangguran yang akan diterapkan jika terpilih sebagai kepala daerah di Jateng, dalam debat yang digelar di Muladi Dome Undip Semarang.

Calon gubernur nomor urut 02, Ahmad Luthfi mengatakan, ketenagakerjaan menjadi pekerjaan rumah bersama.

Karena itu, dirinya akan mendekatkan kurikulum pendidikan di Jateng dengan dunia pekerjaan.

"Jadi lulus sekolah bisa langsung kerja, kemudian negara harus hadir dalam menangani kemiskinan ekstrem," paparnya.

Baca juga: Sempat Panas saat Debat Pilgub Jateng, Kedua Paslon Saling Minta Maaf seusai Acara

Untuk itu, Lutfhi mengatakan, harus ada program sekolah gratis, subsidi pangan murah, hingga kesehatan gratis.

Ia berujar, program sekolah gratis akan diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam kemiskinan ekstrem.

Selain itu, Lutfhi juga akan mendirikan deks tenaga kerja untuk melindungi hak para buruh, bekerja sama dengan Polda Jateng.

"Selain itu, kami akan memperhatikan kesejahteraan pekerja perempuan, baik jam kerja hingga hak cuti saat hamil. Karena kami yakin, buruh bisa meningkatkan perekonomian Jateng," katanya.

Relaksasi Pajak dan Perizinan

Menanggapi wacana itu, calon gubernur nomor urut 01 Andika Perkasa mengatakan, seharusnya ada trobosan dan solusi untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan, karena Jateng dihadapkan pada bonus demografi.

Jika lima tahun ke depan Jateng tidak bisa mengatasi masalah ketenagakerjaan akan menjadi beban bagi pemerintah.

Baca juga: Jurus Peserta Pilgub Jateng di Masa Terakhir Kampanye: Gelar Jalan Sehat Hingga Doa Bersama

Untuk itu, ia mengusulkan adanya insentif atau relaksasi untuk mengurangi beban perusahaan, seperti pajak dan mempermudah perizinan.

"Dengan harapan, perusahaan-perusahaan bisa menyerap tenaga kerja. Hal tersebut juga harus dilakukan hingga tingkat usaha mikro," imbuhnya.

Menanggapi pernyataan Andika, Luthfi mengatakan, terhitung September lalu, ada 14 ribu pekerja Jateng terkena PHK. 

Untuk itu, BLK harus maksimal agar membuka lapangan kerja. 

"Maka, kami akan membuka BLK lebih banyak dan dekat dengan dunia kerja atau di sekitar lingkungan industri agar langsung terserap," ucapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved