Berita Internasional
Kabut Asap Tebal Selimuti New Delhi India: Sekolah Digelar Daring, Warga Diimbau Tak Keluar Rumah
Sekolah di New Delhi, ibu kota India, ditutup imbas dari polusi udara parah yang terjadi, Senin (18/11/2024).
Penulis: rika irawati | Editor: rika irawati
Pemerintah setempat juga melarang truk memasuki kota, kecuali yang membawa barang-barang penting.
Beberapa kendaraan tua yang menenggak solar telah dilarang masuk ke dalam kota.
Pihak berwenang juga mendesak anak-anak, orang tua, dan orang lain yang memiliki penyakit kronis atau masalah pernapasan, sebisa mungkin menghindari keluar rumah.
Warga Mengeluh Sakit
Meskipun udara beracun, banyak orang di New Delhi melanjutkan rutinitas mereka seperti biasa, termasuk berjalan-jalan di pagi hari di Taman Lodhi, yang menjadi favorit warga.
"Semua orang mengalami sakit tenggorokan," kata Sanjay Goel, seorang penjaga toko berusia 51 tahun di New Delhi.
"Mereka seharusnya melarang pembakaran sisa-sisa tanaman... asapnya ada di mana-mana," imbuhnya.
Baca juga: Asap Tebal Pembakaran Jerami di Cilacap Bisa Picu Kecelakaan, Damkar Dikerahkan
Memburuknya kualitas udara di ibu kota juga memicu kemarahan warga di media sosial.
Banyak yang mengeluhkan sakit kepala dan batuk-batuk, menggambarkan kota ini sebagai 'apokaliptik' dan 'kamar gas'.
Yang lain mendesak para pejabat untuk menyelesaikan krisis kesehatan masyarakat untuk selamanya.
Beberapa penelitian memperkirakan, lebih dari satu juta orang India meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang berhubungan dengan polusi.
Pihak berwenang telah melakukan tindakan serupa di masa lalu dan terkadang mengerahkan alat penyiram air dan senjata anti-kabut asap dalam upaya mengendalikan kabut asap.
Namun, para kritikus mengatakan bahwa perlu ada solusi jangka panjang yang secara drastis mengurangi polusi itu sendiri, alih-alih tindakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak setelah polusi tersebut melanda wilayah tersebut. (*)
| Unggul di Quick Count, Zohran Mamdani Bakal Ukir Sejarah Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York |
|
|---|
| Partai Republik dan Demokrat 'Berselisih', Pemerintah AS Shutdown, Trump Ancam PHK Massal |
|
|---|
| Gara-gara Liput Kasus Covid-19 di Wuhan, Jurnalis Zhang Dipenjara Lagi setelah 3 Bulan Lalu Bebas |
|
|---|
| Perancis Resmi Akui Negara Palestina di KTT PBB, Amerika Serikat dan Israel Absen |
|
|---|
| Sambut Umumkan Perancis Akui Negara Palestina, 21 Balai Kota di Perancis Kibarkan Bendera Palestina |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/kabut-asap-tebal-di-india-6-november-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.