Berita Karanganyar

Waspada! Kasus DBD di Karanganyar Tembus 1.364 Orang, Tertinggi Sejak 2017. 6 Warga Meninggal

Kasus DBD di Karanganyar mencapai mencapai 1.364 kasus atau tertinggi sejak 2017. Dari jumlah tersebut, enam penderita meninggal dunia.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: rika irawati
FREEPIK.COM
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. Kasus DBD di Karanganyar mencapai mencapai 1.364 kasus atau tertinggi sejak 2017. Dari jumlah tersebut, enam penderita meninggal dunia. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) mencapai 1.364 kasus. 

Dari jumlah kasus sepanjang Januari hingga pertengahan November 2024 itu, enam orang meninggal dunia.

Kepala DKK Karanganyar Purwati mengatakan, kasus terbanyak berada di Kecamatan Jateng, sebanyak 234 kasus.

Disusul Kecamatan Karanganyar, 191 kasus, dan Kecamatan Kebakkramat, 165 kasus.

Purwati mengatakan kasus DBD 2024 paling tinggi sejak 2017. 

Purwati mengatakan, dalam kurun waktu tersebut, kasus DBD di Karanganyar tak pernah menembus angka 1000 kasus.

Baca juga: Viral, Guru SD Ajak Pilih Calon Peserta Pilkada Karanganyar. Bawaslu Langsung Periksa 6 Orang

Pada tahun 2022 yang termasuk tinggi pun jumlah kasus di bawah 1000 kasus, yakni 853 kasus.

"Berdasarkan usia, kasus DBD paling banyak diderita warga usia 5-14 tahun dan 15-44 tahun," katanya saat dihubungi, Jumat (15/11/2024).

Sementara, enam kasus meninggal, kata Purwati, tersebar di enam kecamatan, yaitu di Kecamatan Jaten, Colomadu, Kebakkramat, Tasikmadu, Gondangrejo, dan Matesih.

Giatkan PSN

Terkait kondisi tingginya kasus DBD tahun ini, Purwati mengajak masyarakat lebih giat melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di dalam dan luar rumah, serta tempat-tempat umum. 

Baca juga: Tabrakan Tiga Kendaraan di Depan Puskesmas Colomadu Karanganyar, Yamaha Mio Ludes Terbakar

Begitu juga di lingkungan perkantoran dan sekolah.

"Setiap saat kita peringatkan kader pokjanal (kelompok kerja operasional) dan kader jumantik (juru pemantau jentik) untuk melakukan pemantauan memberikan edukasi secara berkala kepada masyarakat."

"Minimal, satu pekan sekali kami peringatkan dan laporkan semua kegiatan pemantauan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved