Berita Jateng

Bangunan SDN 1 Terban Kudus Retak dan Atap Ambrol, Siswa Terpaksa Dipindahkan

Tiga buah ruang kelas di SDN 1 Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus terpaksa dikosongkan dari aktivitas belajar

Penulis: Saiful Masum | Editor: khoirul muzaki
Saiful Masum/Tribun Jateng
Kelapa SDN 1 Terban Kudus menunjukkan kondisi tembok ruang kelas mengelupas dan retak-retak serta atap ambrol, Senin (4/11/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Tiga buah ruang kelas di SDN 1 Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus terpaksa dikosongkan dari aktivitas belajar mengajar sejak akhir Oktober.


Sebanyak 58 siswa, terdiri dari kelas IV sebanyak 19 siswa, kelas V sebanyak 20 siswa dan kelas VI jumlah 19 siswa terpaksa diungsikan sementara waktu di ruangan lain yang lebih aman. 


Dua kelas dipindah di ruang perpustakaan dan musala, sedangkan satu kelas lainnya digabung dengan ruang kelas dengan model disekat.


Plt Kepala SDN 1 Terban, Imron Rosad mengatakan, pemindahan aktivitas belajar dan mengajar bagi siswa kelas IV, V, dan VI terpaksa dilakukan karena kondisi tiga kelas tidak bisa digunakan lagi untuk menjalani proses pendidikan. 


Kondisi ketiga ruang kelas tersebut dinilai membahayakan jika masih digunakan untuk kegiatan belajar. Dikarenakan plafon ruang kelas ambrol, dan tembok bangunan retak-retak.

Baca juga: Debat Pilbup Blora 2024, Abu Nafi Singgung Masalah Infrastruktur dan Kesejahteraan Petani


Kata dia, rusaknya tiga ruang kelas itu kurang lebih terjadi dalam kurun waktu dua bulan terakhir dampak guyuran hujan cukup intens. 


Retakan tembok semakin panjang dan lebar sejak pertangahan Oktober. Disusul dengan ambrolnya atap salah satu ruang kelas setelah diguyur hujan lebat pada akhir Oktober. 


"Waktu atap ambrol, beruntungnya terjadi malam hari setelah hujan deras. Otomatis tidak ada aktivitas anak. Baru ketahuan paginya, ternyata reng atap sudah dimakan rayap, tembok yang retak juga semakin besar. Akhirnya kami pindah anak-anak belajar di tempat yang lebih aman. Sementara tiga ruang kelas itu kami biarkan kosong," terangnya, Senin (4/11/2024).


Menurut Imron, kondisi yang dialami sekolahnya sudah dilaporkan kepada Koordinator Pendidikan Wilayah Jekulo.

Serta diteruskan kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga. Dengan harapan bisa segera diperhatikan dan mendapat alokasi anggaran perbaikan.

Baca juga: Tiga Pengedar Tembakau Sintetis Ditangkap Polisi di Kecamatan Sampang Cilacap


Imron menyebut, jika kondisi bangunan sekolah yang rusak dibiarkan, khawatirnya kerusakan bangunan semakin parah. Mengingat kondisi curah hujan di Kabupaten Kudus mengalami peningkatan.


Pihaknya juga khawatir jika hal ini dibiarkan, nantinya atap dan bangunan ruang kelas roboh. Sehingga bisa saja mengancam keselamatan siswa dan tenaga pendidik. 


"Kalau kondisi tembok ruang kelas sepertinya sudah tambal sulam, sudah pernah diperbaiki, kondisi atap sudah dimakan rayap. Mungkin juga faktor tanah gerak di sekitar sekolah. Jadi kemungkinan penyebabnya banyak faktor, harus dianalisis untuk diantisipasi ke depannya," ujar dia. (Sam)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved