Berita Banyumas
Belajar dari Youtube, Pemuda Banyumas Buka Usaha Jam Tangan Kayu Beromzet Puluhan Juta Per Bulan
Pemuda asal Banyumas, Yogi Sutrisno, mengembangkan usaha pembuatan jam tangan yang terbuat dari bahan kayu.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemuda asal Banyumas, Yogi Sutrisno, mengembangkan usaha pembuatan jam tangan yang terbuat dari bahan kayu.
Mengusung brand "Halba", Yogi mulai memiliki pasar tersendiri dan menghasilkan cuan puluhan juta rupiah per bulan.
Produknya menjadi satu di antara kerajinan yang dipamerkan dalam Karya Kreatif Serayu 2024, akhir Juli lalu.
Yogi menceritakan, usaha dirintis sejak 2017.
Dia memulai dengan belajar membuat jam tangan kayu lewat channel Youtube.
"Saya belajar 1,5 tahun, belajarnya di Youtube sama di Google aja."
"Saya tidak ada basic pembuatan kerajinan kayu sehingga mulai dari nol. Dan saya belajar sedikit-sedikit, butuh waktu 1,5 tahun baru saya berani jual," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (18/8/2024).
Baca juga: Ratusan Narapidana Lapas Purwokerto dan Rutan Banyumas Terima Remisi HUT Ke-79 RI
Ia mulai berani memasarkan produknya pada 2018 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Yoga memilih dua kayu untuk produknya, yaitu kayu maple yang putih dan sonokeling.
"Kayu maple dipilih karena warnanya putih, kekerasannya juga sudah teruji."
"Sedangkan sonokeling karena warnanya cokelat tua dan corak-coraknya, kekerasannya juga sudah teruji," katanya.
Yogi membuat 2 versi jam tangan, yaitu ada yang kombinasi kulit sapi dan ada yang full kayu.
Dalam sehari, dia bisa membuat jam tangan kayu 5-6 buah.
Sementara, jam tangan kombinasi antara kulit bisa, sampai 20 buah sehari.
Jam tangan buatannya dijual secara online maupun offline.
Penjualan daringyang mencapai 90 persen membuat produknya bisa dijangkau pembeli dari Sabang sampai Merauke.
"Jam tangan yang terbuat dari kombinasi kulit dihargai mulai dari Rp200 ribu."
"Sementara, jam tangan yang full kayu, dihargai sekitar Rp500 ribuan," terangnya.
Baca juga: Ayo Dolan Banyumas! Cuma Bayar Rp79 Pake Qris Bisa Masuk Berbagai Objek Wisata Menarik
Dalam membuat jam tangan kayu ini, Yogi mempekerjakan 2 orang.
"Omzet naik turun, sekitar Rp30 juta per bulan," ungkapnya.
Menurut Yogi, jam tangan kayu butuh perawatan khusus.
Agar awet, pengguna harus rajin membersihkan menggunakan kuas halus.
"Terus, misal udah lama nih, sudah satu setengah tahun lebih, itu bisa ditreatment pakai minyak zaitun, tapi jangan terlalu sering. Yang penting biar kinclong aja," katanya.
Ia memastikan, kayu dapat awet bertahun-tahun.
Namun, memang mesin jam tersebut masih pakai baterai sehingga paling tidak, 2 tahun harus ganti.
"Paling cuma itu, cuma baterainya aja."
"Kalau strapnya kulit sapi, bisa juga diganti," imbuhnya. (*)
Baca juga: Golkar Dukung Asri di Pilkada Blora, Arief Yakin PKS dan Hanura Menyusul. PDIP dan PPP Berani Lawan?
Baca juga: Sedihnya Pedagang Bakso Gendon, Pesanan 2.500 Porsi untuk Upacara HUT RI di IKN di Batalkan Sepihak
Motor Honda Jadi Primadona Tempat Rental di Purwokerto: Disukai Wisatawan, Stylish dan Irit |
![]() |
---|
Perempuan Banyumas Siap Gugat Mantan Kekasih Rp1 Miliar: 9 Tahun Dijanjikan Nikah, Kini Ditinggal |
![]() |
---|
Pencuri Motor di Sokaraja Banyumas Tertangkap setelah 5 Bulan, Terungkap saat Tawarkan ke Pembeli |
![]() |
---|
Pembeli Rumah Mewah di Purwokerto Mengadu ke Peradi, Ternyata Tidak Memiliki IMB |
![]() |
---|
Tingkatkan Kompetensi Kebahasaan, FKIP UMP Jalin Kerja Sama Strategis dengan Balai Bahasa Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.