Berita Banyumas

Kasus Stunting di Banyumas Meningkat Jadi 20.9 Persen, Pj Bupati Khawatir

Kondisi ini membuat terkejut banyak pihak karena dengan berbagai intervensi telah dilakukan.

ISTIMEWA/Pemkab Cilacap
Petugas mengukur tinggi badan anak peserta program intervensi pencegahan stunting. Kasus stunting di Banyumas meningkat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro merespons kasus stunting di kabupaten ini yang meningkat cukup pesat. Berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) angka kasus stunting Banyumas berada di angka 20.9 persen.

Kondisi ini membuat terkejut banyak pihak karena dengan berbagai intervensi telah dilakukan.

"Itu data berdasarkan survey dari SKI, tapi kalau ikut timbangan serentak kita berada di angka 15 persen".

Baca juga: Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi Dikukuhkan sebagai Ayah Asuh Anak Stunting

"Karena kalau itu kita by name dan by adress bisa cek satu persatu dan kita pastikan".

"Angka survey itu agak mengkhawatirkan padahal 2024 kita optimis bisa berada di 14 persen," ujar Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro dalam rembug bersama stunting se-kabupaten Banyumas, di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Jumat (5/7/2024).

Hanung mengatakan, peningkatan stunting di daerah yang dipimpinnya menjadi perhatian semua kalangan. 

Hanung mengatakan, ada 30 skenario penurunan stunting di Banyumas.

Baca juga: Pencegahan Stunting di Jateng Ditargetkan 90 Persen pada Juni, Saat Ini Capai 1,4 Juta Orang

Mulai dari pemberian makanan, bantuan ternak lele supaya menunjang pendapatan dan kesehatan, dan skenario lainnya.

Ia menuturkan, telah mengatur timeline supaya lebih jelas apa yang akan dilakukan. 

"Persoalannya, di tataran implementasi, misalkan saat pemberian makanan akan saya kontrol langsung dan saya pantau apakah efektif.

14 persen rada berat tapi kita optimis," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com.

Pola Asuh

Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas, Krisianto mengatakan, dirinya tidak menduga hasil survey akan menunjukan peningkatan.

Padahal, berdasarkan data dari 2021 kasus stunting di Banyumas adalah 21,5 persen.

Baca juga: Bukannya Turun, Kasus Stunting di Kendal Malah Melonjak Jadi 22,4 Persen

Kemudian, turun di 2022 menjadi 16,6 persen berdasarkan survey dari status gizi Indonesia. 

"Dari 2021 sampai 2022 turun 5 persen, ternyata naik 4,3 persen jadi 20,9 persen tapi ini survey dari SKI," jelasnya. 

Pihaknya menegaskan berbagai upaya telah dilakukan. 

Bahkan dirinya memastikan apa yang dilakukan Pemkab Banyumas sudah berbagai hal.

Termasuk adanya pendampingan OPD dan rumah sakit sejak 2022 serta langkah intervensi lainnya. 

"Kita pencegahan sifatnya, ada kegiatannya remaja peduli stunting yang dikoordinasi oleh Duta Genre dan pendamping," katanya. 

Angka naiknya stunting di Banyumas berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia mendapatkan banyak komplain dari kabupaten lain.

Baca juga: Jabatan Pj Bupati Batang Diperpanjang, Stunting Hingga Pilkada Kondusif Jadi PR yang Harus Rampung

"Ternyata naik sehingga diberi kesempatan yang dilakukan Intak atau interpretasi serentak 1 sampai 30 juni dan hasilnya 15.88 persen, jauh dari angka survey itu," jelasnya.

Menurutnya interpretasi serentak ini juga harus dilakukan tiap bulan.

Pihaknya mengatakan, banyak yang bilang stunting adalah karena kurang gizi tapi nyatanya karena pola asuh. 

Berdasarkan hasil kajian tim pakar Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Banyumas kondisi anak gagal tumbuh bisa dilihat dari usia 0 sampai 6 bulan. 

Tim AKS, dr. Agus Fitrianto mengatakan sangat penting asupan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan. 

Jenis kelamin bayi yang terkena gagal tumbuh rata-rata adalah bayi perempuan atau 60 persen.

Dari angka 60 persen bayi yang gagal tumbuh itu seperempatnya berawal dari bayi-bayi yang lahir prematur. 

Berdasarkan data yang dihimpun pemberian ASI Ekslusif oleh para ibu menyusui di Banyumas sudah mencapai 60 persen. (*)

Baca juga: Keren, Bumbu Rendah Natrium Karya Mahasiswa Unsoed, Solusi Turunkan Hipertensi dan Cegah Stunting

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved