Berita Kendal

Bukannya Turun, Kasus Stunting di Kendal Malah Melonjak Jadi 22,4 Persen

Kasus stunting di Kabupaten Kendal dilaporkan meningkat menjadi 22,4 persen dari 10,3 persen pada Februari 2023.

SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
ILUSTRASI. Kader Posyandu mengukur tinggi badan balita dalam pemeriksaan rutin cegah stunting di Taman Posyandu Delima RW 03, Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, Kamis (19/12/2019). DP2KBP2PA Kabupaten Kendal mencatat, terjadi kenaikan kasus stunting menjadi 22,4 persen. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Kasus stunting di Kabupaten Kendal dilaporkan meningkat signifikan.

Hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dipaparkan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal menyebut, angka stunting di Kendal pada akhir tahun 2023 mencapai 17,5 persen.

Padahal, pada Februari 2023, angka prevalensi stunting Kendal ada di angka 10,3 persen.

Survei tersebut juga mencatat, terjadi kenaikan angka stunting di awal tahun ini, sebesar 4,9 persen.

Sehingga, kasus stunting di Kabupaten Kendal, saat ini, mencapai 22,4 persen.

Kondisi ini pun menjadi alarm, mengingat Jateng menargetkan zero stunting pada 2024 ini.

Kepala DP2KBP2PA Kendal Albertus Hendri Setiawan mengaku kaget dengan hasil survei tersebut.

Pihaknya pun bakal segera melakukan intervensi wilayah untuk menurunkan angka stunting.

"Jadi, ada dua versi data rupanya yang kami temukan. Angka 22,4 persen itu valid atau tidak, kami masih cek. Kami akan survei ulang juga," kata Hendri di sela diseminasi audit kasus Stunting tahap I Kabupaten Kendal, di Aula Abdi Praja, Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Keren, Bumbu Rendah Natrium Karya Mahasiswa Unsoed, Solusi Turunkan Hipertensi dan Cegah Stunting

Hendri mengatakan, Pemkab Kendal memiliki komitmen terus menurunkan angka stunting dari tahun ke tahun.

"Terlepas dari data itu, kami tidak lagi fokus untuk memperdebatkan lagi. Kami akan cek ke lapangan lagi dengan data yang sudah kita punya, by address dan by name," katanya.

Menurut Hendri, angka stunting di sebagian besar wilayah Kendal, saat ini, sudah terkontrol baik.

Bahkan, terdapat beberapa wilayah yang memiliki angka batuta stunting rendah.

"Kalau desa bebas stunting di Kendal, belum tahu persisnya. Tapi, di Singorojo, kami sudah ke sana dan mendapati angka batuta stunting hanya 1 di Desa Trayu. Padahal, desa sebelahnya banyak (kasus stunting)," imbuhnya.

Sementara, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki merasa kecolongan dengan peningkatan angka stunting yang mencapai 22,4 persen tersebut.

Baca juga: Belum Ambil Formulir Bacabup Pilkada Kendal di Golkar, Dico Lebih Pilih Maju Pilgub Jateng?

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved