Berita Pati

Musala di Trangkil Pati Punya Bentuk Mirip Kabah: Arahan dari Kiai Rembang, Begini Maksudnya

Musala di Trangkil Pati, Jateng, viral di media sosial lantaran bangunannya memiliki bentuk seperti Kabah di Makkah.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Mazka Hauzan Naufal
Aris Solikhin, takmir dan wakif Musala Nur Ihsan, Desa/Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, saat ditemui, Jumat (31/5/2024). Aris sengaja membangun musala berbentuk Kabah atas saran gurunya di pondok pesantren (ponpes). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Sebuah musala di Desa/Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, viral di media sosial lantaran bangunannya memiliki bentuk seperti Kabah di Makkah, Arab Saudi.

Musala yang diberi nama Nur Ihsan itu berada di Desa Trangkil RT 05 RW 03.

Beberapa aku media sosial membagikan informasi terkait musala ini.

Satu di antaranya, akun Tiktok 'RENDYEKOSAPUTRO' yang mengunggah video musala disertai keterangan "Info Kaji Jalur Cepat, Woo".

Aris Solikhin (42), Takmir Musala Nur Ihsan, mengatakan, musala itu dibangun di tanah yang dia wakafkan.

Musala itu dibangun awal Januari 2024 ini.

"Setelah Lebaran Idulfitri kemarin, sudah dibuka untuk umum dan dipakai salat jemaah lima waktu."

"Alhamdulillah, antusiasme masyarakat untuk beribadah di sini cukup tinggi. Banyak juga yang foto-foto. Anak-anak TK dan SD juga sudah ada yang manasik di sini, latihan thawaf," kata Aris, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: Polisi Jadi Sasaran Bogem Mentah di atas Panggung Orkes Dangdut Pati

Aris menjelaskan, pendirian musala ini merupakan arahan dari Kiai Muhammad Ibrohim Al-Majid, Pengasuh Pondok Pesantren Nur Ihsan Desa Pranti, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang.

Aris pernah nyantri di pondok pesantren asuhan sang kiai itu.

"Jadi, sebetulnya, tempat ini cabang dari Yayasan Nur Ihsan Rembang. Oleh Pak Kiai, santri-santri beliau yang mewakafkan tanah disuruh membangun musala berbentuk Kabah," kata dia.

Untuk diketahui, Cabang Yayasan Nur Ihsan yang diasuh Aris di Trangkil ini bergerak di bidang pendidikan Agama Islam khusus anak-anak penyandang autisme.

"Di Pati ini, cabang yayasan yang membangun musala berbentuk Kabah, selain di sini, juga ada di (Kecamatan) Tayu, Desa Tajungsari, Kecamatan Tlogowungu; Desa Klayusiwalan, Kecamatan Batangan; dan Desa Kletek, Kecamatan Pucakwangi."

"Hanya saja, di tempat saya yang lebih dahulu jadi bangunannya," kata Aris.

Menurut dia, bentuk Kabah sengaja dipilih karena unik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum.

Selain itu, juga mengandung harapan agar jemaahnya, suatu saat bisa berhaji atau umrah ke Baitullah di Kota Makkah.

"Kami mendirikan ini kan tujuannya, semoga kita ingat Allah dan bisa ke Baitullah di Makkah," kata dia.

Aris mengatakan, dana pembangunan Musala Nur Ihsan bersumber dari donasi para dermawan.

Sejauh ini, dana sumbangan donatur yang sudah digunakan untuk membangun musala mencapai lebih dari Rp100 juta.

Meski bentuk fisik musala sudah tampak seperti Kabah, sebetulnya, pembangunan belum sepenuhnya selesai.

"Dibangun mulai awal Januari, ini masih proses. Belum 100 persen jadi. Pagar belum jadi."

"Kemudian, ada beberapa bagian yang masih perlu disempurnakan. Kami masih membuka kesempatan bagi para dermawan jika ingin berkontribusi," kata dia.

Baca juga: 3 Jemaah dari Pati Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Jatah Kursi Dibiarkan Kosong Lantaran Waktu Mepet

Sri Legi Lestari, warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, merasa senang adanya musala berbentuk Kabah ini.

Menurut dia, musala ini menjadi fasilitas baru bagi anak-anak yang ingin belajar.

"Supaya mereka lebih semangat belajar agama dan mengaji," kata dia.

Sri rutin datang untuk mengantar anaknya belajar dan mengaji Alquran.

Menurut dia, keberadaan musala ini, selain membuat warga senang juga menjadi motivasi tambahan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar agama.

"Bagus musalanya, seperti Kabah. Warga senang, anak-anak yang belajar juga makin termotivasi," ucap dia. (*)

Baca juga: Rekrutmen Karyawan Satpol PP Kebumen Diwarnai Pungli Rp70 Juta, Korban Ngadu Langsung ke Bupati

Baca juga: Setoran Tapera Bukan Iuran Melainkan Tabungan, Moeldoko: Bisa Ditarik Uang Fresh saat Pensiun

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved