Berita Haji
Siapkan Antidiare! Berikut Daftar Obat yang Disarankan Dibawa Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci
Petugas haji 2024 mengingatkan jemaah calon haji mempersiapkan diri menjelang keberangkatan ke Tanah Suci yang dimulai pada 12 Mei 2024.
Penulis: rika irawati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, MADINAH - Petugas haji 2024 mengingatkan jemaah calon haji mempersiapkan diri menjelang keberangkatan ke Tanah Suci yang dimulai pada 12 Mei 2024.
Selain persiapan fisik, mereka juga diwajibkan membawa sejumlah obat-obatan yang bakal mendukung kondisi kesehatan mereka selama menjalankan ibadah haji 1445 H.
Kasi Lansia Disabilitas dan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) Daker Madinah, Dokter Leksmana mengungkapkan, obat-obatan harus dipersiapkan jemaah calon haji, baik yang memiliki komorbid maupun tidak.
Pasalnya, perbedaan cuaca, pertemuan dengan banyak orang, serta perubahan aktivitas dapat mengganggu kesehatan.
"Ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji, di antaranya, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) yang diakibatkan kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah," ungkap Leksmana di Madinah, Kamis (9/5/2024).
Perubahan pola makan dan air minum yang berbeda, imbuh Leksmana, juga dapat memicu gangguan pencernaan.
"Gangguan pencernaan, semisal diare, muntah, atau sakit perut, yang disebabkan oleh perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai," imbuhnya.
Baca juga: Cuaca Makkah saat Puncak Haji Diperkirakan Tembus 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan Menag ke Jemaah
Leksmana menambahkan, dehidrasi menjadi risiko yang serius terutama jika jemaah tidak cukup minum air.
Apalagi, pada puncak musim haji 2024, suhu udara di Arab Saudi diperkirakan mencapai 50 derajat Celsius.
Terkait hal ini, jemaah pun diminta sering minum air putih agar tubuh dan kulit tetap terhidrasi.
Leksmana juga mengingatkan potensi munculnya penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, juga luka akibat gesekan pakaian.
"Penyakit menular, semisal flu, demam, atau penyakit menular lain karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda, juga perlu diantisipasi," ujarnya.
Selama melaksanakan ibadah, Leksmana juga meminta jemaah yang memiliki komorbid untuk menjaga kesehatan diri.
Kondisi semisal hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.
"Serta, trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah," terang Leksmana.
Baca juga: Visa 241 Jemaah Calon Haji 2024 Indonesia Dibatalkan, Kemenag Pastikan Tak Ganggu Keberangkatan
Nekat Haji Ilegal, WNI Tewas Dehidrasi di Gurun Jumum Dekat Mekkah |
![]() |
---|
Penuhi Nazar, Marsahid Calon Jemaah Haji KBIHU Muhammadiyah Jepara Pilih Naik Ojek |
![]() |
---|
Penyelenggaraan Haji 2026 Tak Lagi Ditangani Kemenag, Ini Harapan Menteri Agama Nasaruddin Umar |
![]() |
---|
Cegah Masalah Delay Terulang, Penerbangan Haji 2025 Bakal Dilayani Lion Air selain Garuda Indonesia |
![]() |
---|
Satu Jemaah Haji Asal Demak Masih Tertinggal di Tanah Suci, Belum Layak Terbang karena Stroke |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.