Berita Jateng

Dikomplain Investor Asing, Pemprov Berharap Bandara Jateng Layani Penerbangan Minimal ke Singapura

Pemprov Jateng mengaku sikomplain investor asing terkait hilangnya penerbangan luar negeri dari dan menuju Jawa Tengah.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rika irawati
Tribunbanyumas/Idayatul Rohmah
Ilustrasi. Calon penumpang mulai memasuki pesawat Lion Air di Bandara Jenderah Ahmad Yani Semarang. Pemprov Jateng berharap, pemerintah menaikkan lagi status dua bandara di Jateng sebagai bandara internasional setelah mendapat keluhan dari investor asing. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengaku dikomplain investor terkait hilangnya rute penerbangan luar negeri di wilayah tersebut imbas pencabutan status bandara internasional di dua bandara yang ada.

Pemprov Jateng pun berharap, pemerintah pusat kembali menaikkan status bandara somestik ke internasional terhadap dua bandara di Jateng, Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

"Kemarin, saya baru dikomplain para investor, mereka mengeluh kalau mau ke Jateng kok harus ke Jakarta dulu," ungkap Sekda Provinsi Jateng Sumarno, Senin (6/5/2024).

"Karena dulu kan kita sempat ada penerbangan Semarang-Singapura ataupun Solo-Singapura. Namun, keputusan pemerintah, dari Kementerian Perhubungan bahwa bandara kita yang kelas internasional dicabut. Ini bukan hanya di Jateng, cukup banyak (data-17) yang dicabut status bandara internasionalnya," tambahnya.

Sumarno mengatakan, pencabutan status bandara internasional di dua bandara di Jateng belum memberi pengaruh signifikan terhadap perekonomian.

Hanya saja, kondisi ini mengganggu mobilitas investor asing.

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari, saat ditemui di kantornya, Senin.

Baca juga: Status Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Adisoemarmo Solo Dicabut, Hanya Layani Domestik

Sakina berharap, setidaknya ada satu bandara di Jateng yang bisa melayani penerbangan internasional ke Singapura.

Pasalnya, Singapura menjadi negara dengan realisasi investasi terbesar di Jawa Tengah.

"Saya harapkan, tentunya kalau dibuka lagi, paling tidak ada penerbangan dari Bandara Ahmad Yani atau dari Adi Soemarmo ke yang dekat dulu, seperti Singapura, karena investasi tertinggi Jateng kan Singapura," terang Sakina.

Realisasi investasi di Jawa Tengah pada kuartal I-2024 sendiri tercatat sebesar Rp15,167 triliun dari target sepanjang tahun 2024 yang sebesar Rp77,43 trliun.

Angka ini merupakan gabungan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN), belum termasuk usaha mikro dan kecil (UMK).

Angka capaian kuartal I-2024 ini meningkat 19 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2023 yang sebesar Rp12,78 triliun.

Baca juga: Bandara Adi Soemarmo Solo Berubah Jadi Bandara Domestik, Bagaimana Nasib Pemberangkatan Haji 2024?

Sakina menyebutkan, pada kuartal I-2024, Singapura berada pada urutan pertama dari 10 negara dengan realisasi investasi terbesar di Jateng.

Disusul Hongkong, China, Samoa Barat, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Taiwan, dan negara lain.

Dia pun berharap, investor asing terutama Singapura ini dapat dipermudah aksesnya ke Jawa Tengah.

"Jadi (kami) berharap, investor Singapura yang akan ke kawasan industri Kendal atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), ataupun kawasan industri lain itu mudah aksesnya, tidak melalui bandara Soekarno-Hatta saja," sambungnya.

Menurut Sakina, sebenarnya, pekan lalu, pihaknya mendapat surat dari BUMN Garuda Indonesia perihal permintaan data berkaitan dengan PMA dan sebarannya di Jateng.

"Biasanya, itu berkaitan dengan akan adanya kajian terkait perusahaan mana, kemudian tenaga kerja asingnya dari mana saja, untuk kemudian dilakukan kajian membuka penerbangan luar negeri," jelasnya.

Namun, Sakina belum bisa memastikan maksud dari kajian tersebut.

"Saya tidak tahu apakah ini bagian dari mitigasi dari Kementerian Perhubungan dan BUMN Garuda Indonesia untuk melakukan detail kajian untuk membuka (penerbangan internasional) lagi," katanya. (*)

Baca juga: Makan Siang Gratis Masuk Program 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran setelah Dilantik, Prioritas Daerah 3T

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved