Berita Jateng
Kenapa Banyak Wilayah Jateng Dilanda Hujan Petir Akhir-akhir Ini? Begini Penjelasan BMKG
Sebagian wilayah Jawa Tengah dilanda hujan petir, Senin (22/4/2024). Begini penjelasan BMKG.
Selain itu, lanjut dia, banyak petir muncul karena Indonesia sedang memasuki masa pancaroba yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem berpotensi memicu hujan lebat hingga ekstrem, hujan disertai kilat dan petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai puting beliung.
Muncul Berkali-kali dalam Satu Waktu
Terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut petir dapat muncul berkali-kali dalam satu waktu di tempat yang sama.
"Penyebabnya adalah adanya awan convective di suatu wilayah," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Awan konvektif dihasilkan oleh proses konveksi akibat pemanasan radiasi surya.
Ini disebut juga awan hujan, terutama dengan awan cumulonimbus.
Menurutnya, awan-awan konvektif memiliki beda potensial dengan Bumi atau awan lainnya.
Ketika awan diisi muatan listrik, muatan positif terbentuk di bagian atas awan, sedangkan muatan negatif terbentuk di bagian bawah awan.
Baca juga: Babak Belur Industri Manufaktur Jateng: Dihajar Kenaikan Nilai Tukar Dollar-Konflik Iran vs Israel
Ketika muatan listrik yang terkumpul di dalam awan mencapai tingkat kejenuhan tertentu, akan terjadi ionisasi udara di sekitarnya, sehingga membentuk jalur konduktor listrik.
Setelah terbentuk jalur konduktor, muatan listrik dalam awan akan meluncur dan memancarkan kilatan petir ke dalam awan di sekitarnya.
"Biasanya, petir terjadi pada musim hujan dan musim pancaroba. Kami identifikasi dengan istilah 'Thunderstorm'. BMKG mendeteksi adanya petir dengan alat lightning fetector," imbuhnya.
Awan cumulonimbus menjadi salah satu penyebab cuaca ekstrem.
Awan ini berbentuk mirip jamur dengan penampakan tebal, gelap, dan tinggi, serta mengandung petir. (Kompas.com/Erwina Rachmi Puspapertiwi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Petir Disebut Muncul di Berbagai Wilayah Jawa Tengah, Ini Kata BMKG".
Baca juga: 3 Wanita Jadi Korban Tewas Tabrakan Helikopter AL Malaysia, Polisi Masih Selidiki Pemicu Kecelakaan
Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara UGM Dorong DPR Gulirkan Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024, Ini Alasannya
40 Koperasi Merah Putih di Kabupaten Brebes Sudah Beroperasi, Sediakan Pupuk Subsidi |
![]() |
---|
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Naik, Jumat 29 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Telkomsel Gandeng IGI Gelar Seminar Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial Bagi Guru |
![]() |
---|
577 Guru PPPK di Jawa Tengah tak Terima TPG, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Muncul Gerakan Pro Sudewo Gelar Istigasah di Lapangan Kayen Pati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.