Berita Nasional

Terjadi 7 Gempa Susulan dalam 1,5 Jam setelah Gempa Tuban, Belum Ada Laporan Kerusakan

Tujuh kali gempa susulan terjadi setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,1 dan berpusat di perairan utara Kabupaten Tuban, Jatim, Jumat.

Editor: rika irawati
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Pencatatan aktivitas gempa. Tercatat tujuh kali gempa susulan dalam 1,5 jam atau 90 menit dalam gempa Tuban, Jumat (22/3/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SURABAYA - Tujuh kali gempa susulan terjadi setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,1 dan berpusat di perairan utara Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).

Gempa utama itu tak hanya dirasakan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta, tetapi hingga Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa 6,1 magnitudo terjadi sekitar pukul 11.22 WIB di 5.74 LS,112.32 BT atau 132 km timur laut Kabupaten Tuban.

Pusat gempa hari ini terjadi di kedalaman kedalaman 10 kilometer (km).

Selama 90 menit seusai gempa tersebut, atau hingga pukul 12.44 WIB, tercatat ada tujuh kali gempa susulan bersumber dari titik serupa.

Kepala BMKG Stasiun Meterologi Tuban Zem Irianto mengatakan, gempa susulan pertama terjadi pukul 11.35 WIB berkekuatan 4,4 magnitudo.

Gempa susulan kedua terjadi pukul 11.56 WIB berkekuatan 3,3 magnitudo.

Gempa susulan ketiga, pukul 12.11 WIB, berkeluatan 2,7 magnitudo.

Baca juga: Daftar Wilayah Terdampak Gempa Tuban Magnitudo 5,9, Berikut Imbauan BMKG

Gempa susulan keempat terjadi pukul 12.31 WIB, berkekuatan 5,3 magnitudo.

Gempa susulan kelima terjadi pukul 12.37 WIB, berkekuatan 3,9 magnitudo.

Gempa susulan keenam terjadi pukul 12.40 WIB, berkekuatan 3,5 magnitudo.

Gempa susulan ketujuh, terjadi pukul 12.44 WIB, berkekuatan 3,0 magnitudo.

"Ada tujuh kali gempa susulan. Jarak antar gempa susulan sekitar 5-15 menit," jelas Zem dikutip dari Surya, Jumat siang.

Zem menambahkan, gempa susulan masih berpotensi terjadi.

Namun, kekuatan gempa susulan diperkirakan lebih kecil.

Belum ada laporan kerusakan akibat gempa Tuban tersebut.

Terasa Hingga Yogyakarta dan Sampit

Sementara, dikutip dari website BMKG, gempa yang berpusat di 132 km timur laut Tuban itu terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, bahkan hingga Pulau Kalimantan.

Di Tuban, getaran gempa tercatat dalam skala IV-V MMI atau getaran gempa dirasakan hampir seluruh penduduk di wilayah tersebut.

Sementara, di Bawean, getaran gempa terasa dalam skala III-IV MMI atau dirasakan banyak orang dalam rumah.

Di wilayah lain di Jawa Timur, gempa terasa di antaranya di Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Pacitan, Trenggalek, Pasuruan, Madiun, Nganjuk, juga Malang.

Baca juga: Gempa M 6,1 Kedalaman 10 KM Guncang Tuban, Terasa Sampai Kota Semarang

Sementara, di Jawa Tengah, gempa dirasakan di wilayah pesisir Pantura, di antaranya Kudus, Jepara, Blora, Semarang, dan Pekalongan.

Sementara, di Pulau Kalimantan, gempa itu dirasakan sebagian warga Banjarmasin dan Barito Kuala di Kalimantan Selatan, serta di Sampit, Kalimantan Tengah.

Di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Kalimantan itu, getaran gempa tercatat dalam skala intensitas II-III MMI, dimana getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seperti ada truk yang melintas.

Analisis Gempa Tuban

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,79 derajat Lintang Selatan (LS) serta 112,32 derajat Bujur Timur (BT).

"Tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 126 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 kilometer," ujar Daryono dalam keterangan resmi, Jumat.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," ungkap Daryono.

Baca juga: Musibah Sebelum Tarawih, Rumah Gergajian di Baseh Banyumas Terbakar

Daryono mengatakan, gempa Tuban ini tak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tutur Daryono.

Imbauan BMKG

Berkenaan dengan peristiwa ini, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat guncangan gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya. (Surya/Yusab Alfa Ziqin, Kompas.com/Diva Lufiana Putri)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Analisis Gempa M 6,1 Tuban Hari Ini, BMKG: Aktivitas Sesar Aktif di Laut Jawa".

Baca juga: Buruan Pesan, Tiket KA Serayu dan KA Logawa Mudik Lebaran dari Daop 5 Purwokerto Masih Tersedia

Baca juga: Pencarian Sepekan Nihil, Kapal Kilat Maju Jaya 7 dan 10 ABK Dinyatakan Hilang di Samudra Hindia

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved