Berita Jepara
Banjir Jepara Mulai Surut, Dapur Umum Ditutup setelah Layani Buka Puasa Sore Ini
Pemkab Jepara menutup dapur umum bagi korban banjir setelah ketinggian air mulai surut, Rabu (20/3/2024).
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menutup dapur umum bagi korban banjir di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, menyusul surutnya banjir di wilayah tersebut, Rabu (20/3/2024).
Dapur umum tersebut memberi layanan terakhir bagi warga untuk makanan buka puasa hari ini.
Selain di Sowan Kidul, dua dapur umum masing-masing di Desa Dorang dan Desa Batukali juga ditutup untuk alasan yang sama.
Kepala Desa Sowan Kidul, Ahmad Dhuri mengatakan, di hari terakhir layanan, dapur umum di wilayahnya membuat 2000 bungkus nasi yang akan dibagikan ke warga.
"Hari ini terakhir, nanti malam, setelah buka puasa (ditutup). Saya buat kurang lebih 2000 bungkus," kata Dhuri, Rabu (20/3/2024).
Dapur umum tersebut dioperasikan pihak desa dibantu Tagana dari Dinas Sosial.
Baca juga: Banjir Jepara di Desa Dorang Kian Parah, Ketinggian Air Mencapai 2,1 Meter. 382 Warga Mengungsi
Dhuri mengatakan, Pemerintah Desa Sowan Kidul masih mengoperasikan pompa air guna mempercepat penurunan banjir.
"Penurunan ketinggian banjir sangat drastis setelah pengoperasian pompa, ketinggian air 40 cm, bisa dilalui kendaraan," ujarnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto membenarkan penutupan dapur umum di wilayah banjir.
"Betul, pos satu Desa Sowan Kidul dan pos dua Teduh setelah buka puasa, dapur umumnya ditutup," kata Arwin, Rabu.
Penutupan itupun atas persetujuan dari pemerintah desa yang menilai warga sudah mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Kami telah rapat dengan pemdes masing-masing, warga sudah mencukupi kebutuhan sendiri, mereka bisa masak sendiri," ujarnya.
Baca juga: Bocor, Kapal Pengangkut 12 Ton Sembako dan Pakan Udang Tenggelam di Karimunjawa Jepara
Terkait banjir di Desa Sowan Kidul, kata Arwin, pihaknya masih mengoperasikan pompa air untuk membuang air banjir.
"Di Sowan Kidul (ketinggian) air masih 30 cm, masih kami pompa. Jika memungkin kami mengirimkan mobil pam untuk menyedor air," ucapnya.
Menurutnya jika belum bisa secara maksimal menguras air banjir, pihaknya akan mendatangkan pompa air dari desa lain untuk mengurangi banjir.
"Namun, kalau kedalaman air belum berkurang, kami akan meminjam pemerintah Desa Welahan," ujarnya. (*)
Baca juga: Lebih Dekat Jamarat, Pemondokan Haji Indonesia Tahun Ini Direlokasi dari Mina Jadid ke Muaishim
Baca juga: Jelang Laga Kontra Indonesia, Suporter Vietnam Serukan Pemecatan Philippe Troussier
Kerusakan Gedung DPRD Jepara Mencapai Rp2,8 Miliar, Perbaikan Dikerjakan Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Harus Sabar! 1820 PPPK Paruh Waktu Jepara Baru Akan Dilantik Pada 1 Januari 2026 |
![]() |
---|
Mahasiswa di Jepara Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun, Curi Tas Warga yang Tengah Berolahraga |
![]() |
---|
Pemkab dan DPRD Jepara Sepakat Tinjau Ulang Tunjangan Perumahan, Saat Ini Terima Hingga Rp30 Juta |
![]() |
---|
Hilang 4 Hari, Nelayan Jepara Ditemukan Tewas di Perairan Pulau Panjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.