Berita Bisnis

THR Buruh Pabrik di Pantura Jateng Dikhawatirkan Tak Lancar Imbas Banjir

Banjir di wilayah Pantura Jateng dipastikan menimbulkan kerugian bagi sejumlah perusahaan terdampak dan dikhawatirkan mempengaruhi pembayaran THR.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Iwan Arifianto
Ilustrasi. Pekerja pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, menerjang banjir, Jumat (2/12/2022). Banjir di Jalur Pantura Jawa Tengah dipastikan menimbulkan kerugian perusahaan terdampak dan dikhawatirkan mempengaruhi pembayaran THR karayawan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Banjir di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah dipastikan menimbulkan kerugian bagi sejumlah perusahaan terdampak.

Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada pembayaran tunjangan hari raya (THR) karyawan.

Kekhawatiran ini disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah Frans Kongi, Senin (18/3/2024).

Frans mengatakan, sejumlah pabrik di wilayah Demak-Kudus tak bisa berproduksi sementara akibat banjir.

"Ini puasa, sebentar lagi kami mau bayar THR kepada karyawan. Kalau banjir begini sampai merugikan pengusaha, saya khawatir (kalau mereka sulit membayar THR)."

"Memang, ini berat. Tapi, kalau sampai terjadi, saya harap karyawan memahami dulu."

"Tapi, harapan saya tidak terjadi, perusahaan berkomitmen memberi THR itu," kata Frans lewat sambungan telepon.

Baca juga: Pegawai Swasta Harap Bersabar, THR Cair Maksimal H-7 Idulfitri. PNS Dipastikan H-10

Menurut Frans, kerugian akibat banjir cukup signifikan, terutama untuk industri-industri di Kabupaten Demak dan Kudus.

Namun, saat ini, dia belum bisa menyebutkan persis total kerugian tersebut.

Menurutnya, kerugian yang terlihat saat ini adalah akibat transportasi yang lumpuh karena banjir sehingga mengganggu aktivitas pengiriman bahan baku maupun produk.

Di samping itu, mesin-mesin dimungkinkan turut terendam banjir, turut menimbulkan kerugian.

"Jadi, itu baru kita lihat di dalam pabriknya sendiri, apalagi kalau mereka itu misalnya sudah terikat dalam satu kontrak untuk menghasilkan barangnya, itu sudah terlambat."

"Jadi, kerugian itu cukup banyak. Jumlahnya belum bisa saya kemukakan, memang banyak dan ini kita sangat prihatin dengan bencana alam ini," ujarnya.

Baca juga: Kabar Baik bagi ASN, THR dan Gaji Ke-13 Cair H-10 Idulfitri 2024

Frans berharap, pemerintah lebih serius dalam menangani banjir dan terus melakukan antisipasi agar tidak terjadi lagi tanggul jebol.

"Tanggul-tanggul itu kalau tidak kuat, bisa mendatangkan kerugian besar. Ini sebenarnya bisa diantisipasi."

"Kemudian, soal bendungan yang dulu sudah menjadi perhatian pemerintah, itu harapan kami juga betul-betul serius karena ini bukan hanya sekali," imbuhnya. (*)

Baca juga: Selalu Ramai saat Sore, Alun-alun Kota Tegal Jadi Tempat Favorit Warga Ngabuburit selama Ramadan

Baca juga: Banjir di Jateng Bikin Pengusaha Truk Gagal Panen

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved