Mudik 2024

Persiapan Mudik 2024 di Jateng, Kakorlantas Polri Temukan 5 Masalah

Kepala Korps Lalu Lintas atau Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan mengatakan ada 5 permasalahan saat mudik di Jateng.

|
iwan arifianto/tribunbanyumas.com
Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan bersama para pejabat utama Korlantas dan Polda Jateng saat melakukan survei jalur kesiapan Operasi Ketupat Candi (OKC) 2024 di Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Senin (26/2/2024). Ia mendapatkan lima persoalan di Jawa Tengah dari kunjungan tersebut yang menjadi bahannya untuk melakukan evaluasi persiapan mudik 2024. 

"Arus mudik bukan permasalahan baru tapi tidak bisa dilakukan sekedar saja.

Misal pengelolaan rest area harus terus dievaluasi supaya tak menimbulkan kemacetan," jelasnya.

5 Permasalahan Mudik

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Kombes Sonny Irawan menyebut,  menyampaikan lima permasalahan arus mudik dan arus balik Operasi Ketupat Candi (OKC) 2024 di Jateng dengan cara bertindak atau solusi yang akan dilakukan. 

Untuk persoalan Sumbu tiga,kata dia, permasalahan yang terjadi berupa tidak ada sanksi yang tegas, terbatasnya kantong parkir dan petugas, dan banyak ditemukan truk yang nekat melanggar. 

"Kami nanti lakukan patroli truk sumbu tiga untuk dikeluarkan dari jalan tol, menyiapkan kantong parkir, pengaktifan jembatan timbang, dan sosialisasi kepada pemilik usaha angkutan serta beberapa langkah lainnya," katanya.

Permasalahan selanjutnya berupa rest area meliputi minimnya keterbatasan lahan parkir kendaraan, kurangnya fasilitas toilet umum, tidak tersedianya SPBU di seluruh rest area tipe B, dan jarak antar rest area terlalu jauh. 

"Kami mengatasinya dengan  flow delay sistem di rest area, contraflow dan lain sebagainya," ucapnya. 

Kemudian permasalahan di gerbang tol biasanya terjadi volume kendaraan terlalu padat, saldo pemudik kurang dan sistem top up kartu tol yang kurang dan keterbatasan petugas mobile reader.

Masalah lainnya berupa kendaraan trouble, kehabisan bensin, terjadi kecelakaan lalu lintas, kendaraan mogok dan rusak mesin.

"Kami sikapi dengan menyiapkan tim quick respon, Pertamina mobile dan mobil derek," jelasnya. 

Selain lima masalah tersebut, pihaknya juga mewaspadai jalur arteri meliputi Brebes atau jalur tengah selatan dengan persoalan pertemuan arus dan pusat oleh-oleh. 

Sedangkan di jalur Pekalongan adanya jalur lintas kereta di jalan KH Mansyur yang melintas 15 menit sekali pada lebaran, lokasi pemusatan massa, akses jalan ke perkotaan dan lainnya.

Adapun jalur lingkar selatan-selatan berupa minimnya penerangan jalan. 

"Kami waspadai pula penumpukan kendaraan terutama di depan terminal Mangkang," tuturnya. (*)

Baca juga: Mudik Ala Gepeng Semarang, Kerja Setahun Lalu Pulang untuk Lebaran

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved