Berita Semarang

Exit Tol Semarang-Batang di Ngaliyan Segera Terealisasi, Pembebasan Lahan Ditanggung Negara

Satu lagi akses keluar masuk Tol Semarang-Batang akan dibangun di Kota Semarang. Kali ini, lokasinya di Ngaliyan, dekat SMPN 16 Semarang.

Tribunbanyumas.com/Iwan Arifianto
Arus kendaraan di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang, Senin (25/12/2023). Satu lagi gerbang exit tol Semarang-Batang akan dibangun di Semarang. Rencananya, exit tol tersebut dibangun di wilayah Ngaliyan, tepatnya di dekat SMP Negeri 16 Semarang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Satu lagi akses keluar masuk Tol Semarang-Batang akan dibangun di Kota Semarang.

Kali ini, lokasinya di Ngaliyan atau dekat dengan SMP Negeri 16 Semarang.

Kepastian ini disampaikan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

"Pihak Pemerintah Kota Semarang akan berkoordinasi dengan Jasa Marga Semarang untuk membicarakan rencana pembangunan exit tol," ujar Wali Kota yang akrab disapa Ita itu saat menghadiri Pengajian Pemberdayaan Ekonomi Masjid dan Pembukaan TPQ NU Baiturrohim di Masjid Baiturrohim RW IV Pancursari Tembalang, Minggu (7/1/2024).

Baca juga: Belum Juga Jadi, Gerbang Tol Ngaliyan Semarang Didesain Ulang dengan Alasan Ini

Menurut informasi yang diterima Ita, saat ini, desain exit tol Ngaliyan telah jadi. Desain itu melingkupi akses keluar dan masuk tol.

"Desainnya sudah ada, nanti untuk akses keluar dan masuk," bebernya.

Ia menjelaskan, bakal ada pembebasan lahan yang dilakukan untuk pembangunan exit tol ini.

Namun, Ita memastikan, anggaran pembebasan lahan dan pembangunan akan menggunakan dana dari Kementerian PUPR atau APBN.

"Ada pembebasan lahan. Nah, ini dari Kementerian semua. Intinya, nanti, kami ketemu dulu dengan Jasa Marga," jelasnya.

Sementara, warga Kelurahan Ngaliyan, Sukma Krisnadi, menuturkan, sebelumnya, sudah ada pengukuran tanah dari pihak terkait.

Bahkan, sudah ada patok pembatas di wilayah perumahannya.

Baca juga: Truk Angkut Surat Suara Pemilu 2024 ke Magelang Kecelakaan di Semarang, Polisi Jaga Ketat Lokasi

Namun, menurut informasi yang dia terima, pembangunan itu batal dilakukan.

"Dulu, sudah ada patok dan pengukuran tapi menurut informasi batal, tidak ada pembangunan lanjutan," katanya.

Sukma siap jika memang proyek itu jadi dilakukan dan rumah yang ditempatinya terimbas.

Dia pun menginginkan pembebasan lahan yang dilakukan nantinya menggunakan sistem ganti untung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved