Berita Jateng

Belum Juga Jadi, Gerbang Tol Ngaliyan Semarang Didesain Ulang dengan Alasan Ini

Pembangunan gerbang tol Semarang - Batang di Ngaliyan hingga kini belum direalisasi. Rencana proyek tersebut didesain ulang

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: khoirul muzaki
Eka Fajlin/Tribun Jateng
SMPN 16 Semarang menjadi titik rencana pembangunan Gerbang Tol Semarang - Batang di wilayah Ngaliyan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pembangunan gerbang tol Semarang - Batang di Ngaliyan hingga kini belum direalisasi.

Rencana proyek tersebut didesain ulang dengan lahan yang lebih luas. 

Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan, Pemerintah Kota Semarang sudah berkoordinasi dengan PT Jasa Marga terkait rencana pembangunan gerbang tol Semarang - Batang di Ngaliyan.

Rencana pembangunan ini sepenuhnya dibiayai PT Jasa Marga.


Sedangkan, Pemerintah Kota Semarang berkewajiban melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang nantinya terdampak pembangunan gerbang tol di Ngaliyan


"Kami melaksanakan kembali sosialisasi ke masyarakat. Kebutuhan lahan ini melebihi (dari rencana awal)," jelas Iswar, Minggu (3/9/2023). 

Baca juga: Trabas Pakai Trail, Cara Kapolres Kenalkan Keindahan Alam Kebumen


Iswar menjelaskan alasan pembangunan gerbang tol di Ngaliyan harus dilakukan desain ulang. Desain awal dinilai tidak begitu aman untuk pengendara, terutama di Jalan Prof Hamka yang merupakan jalan kota sekigus jalan penghubung Semarang - Boja. 


"Apabila tidak didesain dengan baik terjadi kemacetan di jalan poros Ngaliyan atau Jalan Prof Hamka. Dibutubkan desain lebih nyaman," terangnya. 


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menambahkan, pembebasna lahan nantinya menjadi kewenangan pusat. Pembangunan Jalan Tol Semarang - Batang dulu masuk proyek strategis nasional (PSN). Begitu sudah terealisasi, PSN ini dicabut. Namun, masih tertinggal proyek pembangunan gerbang tol di Ngaliyan. 

Baca juga: Momen Sejumlah Remaja Nangis di Purbalingga, Mulanya Sok Jago Mau Tawuran


Titik-titik pembebasan sudah ada. Hanya saja, akan dilakukan review serta survei secara paralel. 


"Paling banyak (terkena pembebasan), wilayah deketnya UIN. Nanti, akan dibahas lebih lanjut dengan Jasa Marga dan PU," terangnya. 


Ita menegaskan, Pemerintah Kota Semarang akan menyosialisasikan rencana pembangunan ini. Nantinya, akan ada appraisal dari Kementerian PUPR terkait harga taksiran ganti lahan. Setelah itu, Pemerintah Kota Semarang akan membantu menyosialisasikan. (eyf)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved