Berita Klaten

Teringat Anak saat di Pelarian, Pencuri Uang Rp18 Juta di Klaten Datang ke Polisi. Menyerahkan Diri

Pencuri di Klaten menyerahkan diri ke polisi setelah merasa gelisah dan teringat anak-anaknya saat di pelarian.

Editor: rika irawati
PEXELS/Kindel Media
Ilustrasi pencuri ditangkap. Pencuri di Klaten menyerahkan diri ke polisi lantaran gelisah dan teringat anak-anak saat dalam pelarian di Boyolali. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KLATEN - Pencuri di Klaten menyerahkan diri ke polisi setelah merasa gelisah dan teringat anak-anaknya saat di pelarian.

Pria berinisial BM (43), warga Desa Bero, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, itu akhirnya menyerah setelah dua pekan dalam pelarian di Boyolali.

BM mengaku mencuri uang Rp18 juta milik tetangga desa di Desa Mandong, Kecamatan Trucuk, Klaten.

"Menurut keterangan tersangka, dia sempat pergi ke Boyolali. Mungkin dia dihubungi keluarga atau apa. Dia dalam pelariannya merasa tidak tenang, dia merasa gelisah, dan dia juga teringat anak-anaknya. Dia punya anak dua," kata Kapolsek Trucuk AKP Sarwoko, dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Proyek Tol Solo-Yogya di Gatak Klaten Terhenti, Warga Demo Minta Jalan Lingkar Desa Dikembalikan

Sarwoko menjelaskan, aksi pencurian itu dilakukan oleh pelaku pada 3 Oktober 2023 sekitar pukul 12.50 WIB.

Pelaku dengan korban masih tetangga.

Pelaku awalnya tidak punya niatan mencuri uang di rumah korban.

Saat itu, pelaku jalan-jalan di sekitar rumah korban. Pelaku melihat korban keluar rumah. Sedang di rumah korban hanya ada cucu korban.

Sementara, ketika cucu korban sekolah, di rumah tidak ada orang.

Akhirnya, timbul di pikiran pelaku untuk mencuri uang di rumah korban.

"Dia punya pikiran, di rumah kan kosong. Baru dia timbul niat itu. Setelah pelaku melihat korban keluar dari rumah, dia punya niat masuk ke rumahnya (korban)," terang dia.

Pelaku masuk ke rumah korban dengan memanjat pagar tembok setinggi tiga meter.

"Dia manjat itu naik sampai di lantai dua karena rumahnya tingkat. Dia turun lewat tangga. Pas di tangga, dia sempat istirahat dulu di tangga," ungkap dia.

Ketika pelaku istirahat di tangga, kata dia, korban sudah pulang dan hendak naik ke atas untuk mengambil jemuran di lantai dua.

Baca juga: Santri 25 Tahun Menang Pilkades Prawatan Klaten: Daftar di Menit Akhir, Rela Lepas Beasiswa ke China

Melihat korban naik ke atas, pelaku menangkap dan kemudian menutup mulut korban, mengikat tangan, dan mengikat kaki korban.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved