Berita Klaten
Terdampak Zonasi dan Ditolak Kelas Jauh, Puluhan Anak Lereng Merapi Klaten Terancam Tak Lanjut SMA
Puluhan anak lereng Merapi di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten menuntut diterima di sekolah jauh karena terdampak zonasi.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KLATEN - Puluhan anak lereng Merapi di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terancam tak bisa melanjutkan SMA karena kendala jarak dan biaya.
Apalagi, setelah mereka ditolak masuk sekolah kelas jauh SMA Karangnongko lantaran keterbatasan kuota.
Hal ini membuat wali murid menggeruduk Balai Desa Tlogowatu, melakukan unjuk rasa, Jumat (26/7/2024).
Mereka mendesak, seluruh calon siswa baru yang mendaftar kelas jauh dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024, diterima.
Ada 121 siswa yang mendaftar kelas jauh tersebut.
Sementara, Sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng hanya membuka satu rombongan belajar (rombel) berkapasitas 36 anak.
Baca juga: Menyerah, 30 Calon Siswa Pemilik Piagam Diduga Palsu di PPDB Jateng 2024 Daftar ke Sekolah Swasta
Mereka yang tidak masuk kuota ini pun kebingungan mencari sekolah negeri karena sistem zonasi.
Apalagi, tidak ada SMA di Kecamatan Kemalang.
Kepala Desa Tlogowatu Suprat Widoyo mengatakan, SMA terdekat adalah SMAN Karangnongko yang menjadi induk sekolah kelas jauh.
Namun, sekolah tersebut berjarak sekitar 12 km dari Desa Tlogowatu.
Tentu saja, hal ini membuat kesempatan pelajar dari Tlogowatu masuk sekolah tersebut kecil karena terkendala zonasi.
Menurut Suprat, kelas jauh yang diadakan SMAN Karangnongko menjadi solusi bagi anak-anak lereng Merapi terdampak sistem zonasi.
"Kelas jauh adalah sebuah sekolah, yang didirikan untuk mengakomodir anak-anak lereng Merapi lulusan SMP di wilayah yang terdampak zonasi," ujar Suprat, Jumat.
Kelas jauh ini sudah berjalan tiga tahun dan meluluskan satu kelas angkatan.
Siswa di kelas jauh, dikatakan Suprat, juga berasal dari beberapa wilayah sekitar Tlogowatu.
Bus Rombongan Pengantar Calon Haji Kecelakaan di Exit Tol Klaten, Niat Lanjut Ziarah |
![]() |
---|
Sopir Taksi Online Nyaris Jadi Korban Perampokan, Berhasil Lari dalam Kondisi Leher Terluka |
![]() |
---|
Berkah Umbul Pelem. Warga Wunut Klaten Dapat THR Rp200 Ribu Per Orang, Mulai Bayi Hingga Dewasa |
![]() |
---|
Tega, Cucu Buyut di Klaten Tega Membunuh Nenek Demi Uang Rp400 Ribu dan Perhiasan Emas 1,5 Gram |
![]() |
---|
Seorang Santri Ponpes di Klaten Tewas setelah Arung Jeram di Sungai Elo Magelang, Terseret Arus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.