Berita Jateng

Rumah Anak SIGAP Beri Pemahaman Pengasuhan Anak untuk Cegah Stunting di Banyumas

Presentase pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif oleh para ibu menyusui di Kabupaten Banyumas mencapai 60 persen.

Permata Putra/Tribunbanyumas.com
Kader atau fasilitator Rumah SIGAP saat memberikan kelas dan materi kepada sejumlah orangtua dan anak di Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas tentang pencegahan stunting, Rabu (11/10/2023). 


Sehingga diperlukan intervensi pemberian makanan tambahan.


Data status gizi bayi bawah dua tahun (Baduta) umur 0 - 23 bulan di Banyumas berdasarkan penimbangan Februari menunjukan ada sebanyak 760 baduta sangat pendek.


Kemudian baduta pendek ada 2.412, dan baduta stunted ada sebanyak 3.172. 


"Jenis kelamin bayi yang terkena gagal tumbuh rata-rata adalah bayi perempuan atau 60 persen.


Dari angka 60 persen bayi yang gagal tumbuh itu seperempatnya berawal dari bayi-bayi yang lahir prematur," ujar dr. Agus Fitrianto kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (11/10/2023).


Oleh karena itu dr. Agus Fitrianto merekomendasikan agar dapat meningkatkan gizi dan nutrisi yang dimakan ibu hamil dan ibu menyusui.


Rumah SIGAP adalah program percepatan penurunan stunting di Banyumas.


Distrik Koordinator Tanoto Foundation, Agus Purwanto mengatakan salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pemberian materi kepada ibu hamil.


Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung.


Terutama pada tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh dan terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.


Ragam layanan yang tersedia di Rumah Anak SIGAP ditujukan memastikan anak-anak usia 0-3 tahun berkembang sesuai dengan usia mereka.


Dengan meningkatkan keterampilan orang tua atau pengasuh dalam praktik pengasuhan yang berbasis pemenuhan hak anak. 


Layanan tersebut meliputi kegiatan kelompok pengasuhan tematik, kegiatan stimulasi dengan bermain, pendampingan individual (orang tua dan anak), kunjungan rumah, dan beragam kegiatan pendukung lainnya.


Mereka yang terlibat adalah para kader posyandu dibantu oleh 12 orang fasilitator.


Tugas fasilitator adalah membuka layanan kelas kuliah umum, kelas tematik, kunjungan rumah hingga ke pendampingan individu

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved