Berita Banyumas
Longsor dan Banjir Hantam Sebagian Wilayah Banyumas, Terbanyak di Gumelar
Tanah longsor menjadi bencana paling dominan dalam peristiwa cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Banyumas
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Tanah longsor menjadi bencana paling dominan dalam peristiwa cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Banyumas pada Rabu - Kamis (10 -11/9/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas mencatat, dari total 113 kejadian bencana, sebanyak 95 di antaranya merupakan tanah longsor.
Selain longsor, BPBD juga mencatat 13 kejadian banjir dan 5 peristiwa cuaca ekstrem lainnya seperti angin kencang dan hujan lebat.
Sebaran bencana terjadi di 20 kecamatan, dengan dampak dirasakan di 54 desa dan kelurahan.
"Kejadian paling banyak berupa tanah longsor, yakni sekitar 84 persen dari total bencana," ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho dalam laporannya dalam rapat bersama BMKG di Graha Satria Purwokerto, Jumat (12/9/2025).
Dari data sebaran, Kecamatan Gumelar mencatat jumlah kejadian bencana terbanyak, dengan total 21 kasus tanah longsor.
Disusul Kecamatan Pekuncen (15 kejadian), Cilongok (12), dan Tambak (11), yang mencatat kombinasi longsor, banjir, dan cuaca ekstrem.
Sementara itu, Kecamatan Rawalo, Ajibarang, dan Purwojati masing-masing mencatat tiga jenis bencana dalam satu hari, yakni banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor.
Baca juga: Banyumas Dilanda Ratusan Bencana dalam 2 Hari, Pemkab Langsung Tetapkan Status Tanggap Darurat
Berikut rincian jenis bencana berdasarkan data BPBD:
Tanah longsor 95 kejadian (84 persen), banjir 13 kejadian (12 persen), cuaca ekstrem 5 kejadian (4 persen). Sehingga total ada 113 kejadian.
Sebagian besar kejadian longsor terjadi di wilayah perbukitan dan lereng rawan pergerakan tanah.
Sedangkan banjir umumnya melanda kawasan dataran rendah seperti Tambak, Rawalo, dan Lumbir.
BPBD Banyumas menyatakan telah menurunkan tim reaksi cepat ke sejumlah lokasi terdampak untuk melakukan penanganan darurat, evakuasi, serta koordinasi dengan perangkat desa.
"Kami minta masyarakat tetap waspada karena potensi bencana susulan masih ada, mengingat cuaca ekstrem diprediksi berlangsung hingga beberapa hari ke depan," terangnya.
BPBD juga mengimbau masyarakat tidak ragu melapor bila melihat tanda-tanda potensi bencana melalui Call Center BPBD atau aplikasi RONWASNA.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.