Berita Nasional

Dikabarkan Merapat ke Pemerintahan setelah SBY Bertemu Jokowi, Begini Kata Demokrat

Presiden Jokowi dikabarkan bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditengah isu reshuffle kabinet, Senin sore.

Editor: rika irawati
AFP PHOTO/SONNY TUMBELAKA
FILE FOTO Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dan berpelukan dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu membahas transisi pemerintahan usai Pemilu 2014 di Hotel The Laguna, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014). Senin (2/10/2023), keduanya dikabarkan bertemu lagi di Istana Bogor. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditengah isu reshuffle kabinet, Senin (2/10/2023).

Pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, ini menghembuskan kabar Partai Demokrat merapat ke pemerintahan Jokowi.

Apalagi, santer diberitakan, Jokowi akan merombak komposisi menteri setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Syahrul dikabarkan telah menjadi tersangka dalam kasus yang kini ditangani KPK.

Baca juga: Jokowi Akui Bertemu Surya Paloh setelah Reshuffle Kabinet, Singgung soal Pemilu 2024

Namun, belum ada konfirmasi resmi soal pertemuan Jokowi dan SBY itu.

Baik Istana Presiden maupun pihak Partai Demokrat belum mau berkomentar soal pertemuan tersebut.

Dikutip dari Tribunnews.com, pertemuan itu dimungkinkan terjadi Senin sore.

Sekitar pukul 16.52 WIB, wartawan melihat mobil MVP berwarna hitam bernomor polisi F 414 RI melewati pintu pos 4 Istana Bogor, yang berada di depan Kantor Wali Kota Bogor.

Mobil tersebut dikawal satu motor Patwal Polusi dan satu mobil berplat TNI.

Mobil tersebut kemudian tampak keluar dari Istana Bogor sekitar pukul 17.44 WIB.

Untuk diketahui, mobil jenis MVP bernomor polisi F 414 RI beberapa kali tampak digunakan SBY dalam sejumlah kegiatan.

Sementara, saat dikonfirmasi terkait sinyal Demokrat merapat ke pemerintahan Jokowi, politikus Demokrat Santoso menyatakan, pihaknya masih enggan berandai-andai kemungkinan bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi.

"Saya belum komen ke arah itu. Saya belum mau berandai-andai," kata Santoso di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: KPK Geledah Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Amankan Uang Miliaran Pecahan Rupiah dan Asing

Santoso menuturkan bahwa silaturahim antara tokoh bangsa merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan situasi yang kondusif menjelang Pemilu 2024.

Menurutnya, pemilu ini harus menciptakan pesta yang bukan menakutkan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved