Banyumas
Gerindra Banyumas Semprot Bupati Sadewo Soal Program Makan Gratis: Pernyataan Anda Tidak Bijak!
Wakil Ketua Gerindra Banyumas Adhi Wiharto sayangkan sikap Bupati Sadewo soal MBG. Pernyataan bupati yang merasa 'kena getahnya' dinilai tak bijak.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Banyumas, Adhi Wiharto, menyayangkan sikap Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono yang dinilainya kurang proaktif dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pernyataan tersebut disampaikan Adhi menyikapi sejumlah polemik dalam pelaksanaan program MBG di Banyumas yang terkesan tidak melibatkan pemerintah daerah secara optimal.
"Menurut saya perlunya peran serta aktif Pemkab dalam program MBG. Pemkab yang proaktif sangat diperlukan, agar program MBG ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Apalagi termasuk program prioritas Presiden Prabowo," ujar Adhi kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (5/10/2025).
Baca juga: Menkeu Purbaya Tetap Ancam Potong Anggaran MBG Meski Diminta Luhut
Peran Pemkab
Adhi menilai, Bupati seharusnya memahami peran penting Pemkab dalam mendukung program nasional.
Hal ini menurutnya telah dijelaskan secara rinci dalam forum retreat kepala daerah yang digelar pemerintah pusat, baik di Akmil Magelang (gelombang pertama) maupun di Kampus IPDN Jatinangor (gelombang kedua).
"Kepala BGN selaku salah satu pembicara menegaskan tiga peran strategis Pemkab dalam mendukung program MBG. Antara lain pembangunan infrastruktur, pembangunan rantai pasok, serta bersama BGN melakukan penyaluran," jelasnya.
Menurut Adhi, forum retreat tersebut justru digagas memperkuat pemahaman dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, termasuk memperjelas tugas masing-masing dalam pelaksanaan Program Strategis Nasional (PSN) seperti MBG.
"Bahkan kepala BGN mengatakan forum retreat memiliki peran penting dalam memperkuat pemahaman dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Karena melalui forum retreat informasi yang sebelumnya belum tersampaikan secara menyeluruh kepada kepala daerah akan dapat dijelaskan secara langsung," tambahnya.
Adhi juga menyoroti pernyataan Bupati yang mengaku tidak tahu-menahu terkait dapur MBG di Banyumas, meski faktanya dapur pertama justru berada di lahan milik TNI dan melibatkan institusi TNI.
"Seharusnya Bupati paham BGN sudah menjelaskan peran strategis Pemda dalam MBG, apalagi di Banyumas dapur MBG pertama yang berdiri berada di lahan TNI yang juga melibatkan TNI. Jika ini saja Bupati tidak mengetahui berarti ada komunikasi yang kurang baik dengan jajarannya," katanya.
Lebih lanjut, Adhi mengingatkan sejak awal BGN telah membentuk koordinator di tiap kabupaten memperlancar pelaksanaan program.
Oleh karena itu, ia menilai pernyataan Bupati yang merasa ‘kena getahnya’ tanpa dilibatkan justru menunjukkan ketidakbijakan sebagai kepala daerah.
"Pernyataan Bupati Banyumas yang mengatakan setiap ada permasalahan kena getahnya padahal tidak tahu apa-apa juga sangat tidak bijak. Seakan-akan mengkritik kebijakan Presiden Prabowo dan pemerintahannya yang tidak terkoordinasi dengan baik," tegas Adhi.
Menurutnya, sebagai pemimpin daerah, Bupati semestinya bersikap terbuka terhadap masukan masyarakat dan mencari solusi, bukan justru menyalahkan pihak lain.
"Selaku pemimpin harus mau mendengar keluhan ringan yang hadir dari masyarakat. Saya rasa sangat wajar bila masyarakat meminta tanggung jawab Pemkab, karena minimnya akses informasi," ujarnya.
94 Siswa SD di Banyumas Diduga Keracunan MBG, Dinkes Kirim Sampel ke Laboratorium |
![]() |
---|
Rebutan Lahan Makan Bergizi Gratis di Banyumas, Kadisdik: Dapur Jangan Cari Pangsa Pasar Sendiri |
![]() |
---|
Banyumas Jadi Kota Percontohan Nasional, Tiga Kawasan Ini Calon Wajah Baru Purwokerto |
![]() |
---|
Pesta Sinema Banyumas 2025 Dibuka, Jumlah Peserta Meledak Tiga Kali Lipat dari Target |
![]() |
---|
Nama Sekda Banyumas Dicatut untuk Tipu Panitia Masjid, Korban Rugi Rp10 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.