Berita Nasional

Pabrik Modifikasi Senjata di Semarang Digerebek, Jual Senpi Ilegal Lewat Polisi ke Terduga Teroris

Penangkapan DE (28), karyawan PT Kereta Api Indonesia terduga teroris, membawa polisi pada penggerebekan pabrik modifikasi senjata di Semamarang.

Editor: rika irawati
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Belasan senjata api laras pendek dan panjang milik DE, karyawan PT KAI, yang diamankan Densus 88 Antiteror, ditunjukkan dalam konferensi pers di Mako Mabes Polri, Selasa (15/8/2023). Hasil pengembangan, penyidik menangkap tiga polisi dan menggerebek sebuah pabrik modifikasi sejata di Semarang, Jawa Tengah. Polisi dan pabrik ini diduga menjual produk senpi kepada DE. 

Sedangkan, Ditreskrimum Polda Metro bertanggung jawab mengungkap delik pidana umum.

Hengki mengatakan para pelaku terbagi menjadi beberapa klaster.

Pertama, jaringan teror yang menjadi ranah Densus 88 Antiteror.

Kedua, penjual senjata api ilegal maupun pabrikan.

Ketiga, pabrik modifikator senjata di Semarang.

Keempat, penerima senjata api ilegal dari penjual maupun pabrik modifikator.

"Dalam kesempatan ini, kami tidak sebut nama tersangka dan sebagainya karena operasi kami belum selesai, masih banyak senjata yang belum kami sita," tuturnya.

Tiga Polisi Pemasok

Penangkapan DE juga membawa penyidik pada keterlibatan tiga anggota Polri dalam menjual senjata api ilegal kepada pegawai PT KAI itu.

Ketiganya adalah anggota Krimum Polda Metro Jaya Reynaldi Prakoso, Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten Bripka Syarif Mukhsin, dan Kanit Reskrim Polres Polsek Bekasi Utara Iptu Muhamad Yudi Saputra.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, Bripka Syarif Mukhsin berperan menghubungkan pabrik senjata api ilegal di Semarang dengan Bripka Reynaldi Prakoso.

Baca juga: Tiga Polisi Jual Senjata Api secara Ilegal ke Terduga Teroris, Polda Metro Jaya: Tak Masuk Jaringan

Bripka Reynaldi inilah yang diduga menjual senpi kepada terduga teroris DE.

"Jadi, Reynaldi pernah minta bantuan upgrade senjata dari airgun ke senjata api melalui Syarif ini. Dihubungkan ke pabrik yang ada di Semarang," ungkap Hengki.

Namun, Hengki memastikan, ketiga anggota Polri ini tidak terkait atau masuk dalam jaringan terorisme.

Kepada penyidik, Bripka Reynaldi mengaku hanya hobi dengan senjata api.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved