Berita Banyumas
Tak Ingin Bangunan Hancur karena Rayap? Ini Saran Dosen Unsoed
di sekitaran Gunung Slamet mendapati ada 11 spesies rayap dengan spesien yang paling dominan adalah Schedorhinotermes sp, yaitu rayap kayu.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS- Berdasarkan hasil penelitian dari Dosen Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Dr Hery Pratiknyo Kabupaten Banyumas menjadi daerah endemis rayap tanah.
Dia telah melakukan penelitian di sekitaran Gunung Slamet dari sisi timur, selatan, dan barat hingga turun ke wilayah Banyumas.
Hasilnya di sekitaran Gunung Slamet mendapati ada 11 spesies rayap dengan spesien yang paling dominan adalah Schedorhinotermes sp, yaitu rayap kayu.
Dia juga mencoba meneliti persebaran rayap itu dari wilayah yang berada di ketinggian hingga daerah rendah khususnya Banyumas.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan persebaran di masing-masing wilayah.
Baca juga: Duel Dua Remaja Disaksikan Teman-temannya di Banyumas, 1 Orang Tewas
"Meskipun yang paling dominan Schedorhinotermes sp, waktu menurun sampai di bawah Baturraden, Banyumas, sudah berubah.
Yang dominan sama dengan yang di utara Gunung Slamet, yakni Macrotermes gilvus, Microtermes insperatus, dan Odontotermes javanicus," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com saat ditemui di Fakultas Biologi, Unsoed, Jumat (14/7/2023).
Ia melanjutkan penelitian untuk mengetahui pengaruh atau daya serang tiga spesies rayap itu terhadap rumah-rumah warga.
Hasilnya ternyata ketiganya mempunyai sebaran yang berbeda.
Menurutnya jenis Macrotermes gilvus paling dominan persebarannya di Banyumas yang diketahui dari hasil penelitian dengan sampel sebanyak 31 desa karena di seluruh lokasi ditemukan rayap itu.
Baca juga: Narkoba Menyebar ke Desa, Warga Banyumas Jualan Sabu di Kesugihan Cilacap
"Macrotermes gilvus adalah rayap tanah yang menjadi laron.
Ini merupakan salah satu spesies rayap yang paling banyak menyerang kayu-kayu di perumahan," ungkapnya.
Serangan Macrotermes gilvus tidak hanya terjadi pada rumah-rumah warga di perkampungan, juga di kompleks perumahan.
Menurutnya ketika akan mendirikan bangunan atau rumah harus ada perlakuan khusus terhadap tanah yang menjadi lokasi pembangunan.
Hal itu guna mengantisipasi terjadinya serangan rayap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.