Berita Tegal

Kisah Napiter Darwin Husain Ikrar Setia NKRI di Lapas Tegal, Kenal Jaringan Teroris di Penjara

Kisah napiter Darwis Husain terpapar jaringan teroris di dalam penjara, di Lapas Makassar. Kini, ia ikrar setia NKRI di Lapas Tegal.

|
Tribunbanyumas.com/Fajar Bahruddin Achmad
Napiter Darwis Husain, mencium bendera Merah Putih seusai menyatakan ikrar setia kepada NKRI di Aula Lapas Kelas IIB Tegal, Selasa (11/7/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Narapidana terorisme (Napiter) asal Kota Makassar, Darwis Husain (48) menyampaikan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Lapas Kelas IIB Tegal, Selasa (11/7/2023).

Darwis sebelumnya adalah Jamaah Anshor Daulah (JAD) Makassar

Dia mulai masuk tahanan di Mako Brimob, Cikeas, Jawa Barat, pada 2021.

Baca juga: 2 Napiter Lapas Nusakambangan Cilacap Ucap Ikrar Setia NKRI, Diharapkan Jadi Contoh Napiter Lain

Baca juga: Cerita Eks-Napiter Banyumas: Ketemu Jaringan Teroris saat Mencari Tahu dan Ingin Paham Soal Islam

Baca juga: Curhat Eks-Napiter Banyumas Ketemu Bupati Husein: Minta Dukungan Usaha Mandiri, Siap Cegah Teroris

Pada 2022, ia mendapatkan vonis penjara 3,5 tahun di Polda Metro Jaya, Jakarta. 

Kemudian pada 30 Mei 2023, ia dipindahkan ke Lapas Kelas IIB Tegal. 

Napiter Darwis Husain mengatakan, pernyataan ikrar kepada NKRI yang dilakukannya merupakan kesadaran diri sendiri. 

Kesadaran itu didapatkannya sejak masih berada di tahanan Mako Brimob Cikeas, Jawa Barat.

Ia di sana mengkaji buku-buku yang diberikan oleh petugas densus.

Lalu menyaksikan ceramah-ceramah ustad di videotron. 

"Saya berikrar ke NKRI karena menyadari Indonesia negara yang aman."

"Kita bisa leluasa melaksanakan ibadah dengan aman," katanya.

Darwis bercerita, ia terdoktrin masuk jaringan terorisme saat sedang menjalani hukuman penjara di kasus pertamanya di Lapas Makassar, pada 2005- 2011. 

Di dalam lapas, ia bergaul dengan napiter.

Setelah bebas pada 2011, ia mendapatkan alamat untuk mengikuti pengajian di suatu tempat. 

Rupanya pengajian itu dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI).

Ia sendiri status hanya jamaah. 

Dari JI itu lalu berkembang menjadi JAD yang sama-sama jaringan terorisme dari negara Suriah.

"Kami sadar ternyata untuk menuju surganya Allah itu tidak dengan jihad perang semata. Bisa dengan puasa atau sedekah."

"Inya Allah, setelah keluar saya akan melanjutkan usaha yang sudah ada, buka bengkel las di Makassar," ungkapnya. 

Plh Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Hantor Situmorang mengatakan, ia baru saja menyaksikan seorang napiter menyatakan ikrar kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

Napiter tersebut mengakui kesalahannya dan menyatakan tidak akan menjadi teroris lagi.

Ia memastikan, setelah nantinya bebas napiter tersebut tetap akan dalam pantauan Kemenkumham dan instansi terkait lainnya. 

"Dia sudah mengatakan bahwa apa yang diikrarkan tadi dari kesungguhannya. Dia sudah menjadi warga negara yang kembali seperti biasa," ungkapnya.

Dua napiter ikrar setia NKRI di Nusakambangan

Napi teroris atau napiter Lapas Karanganyar Nusakambangan Cilacap mencium bendera merah putih saat mengucap ikrar kesetiaan NKRI, Rabu (8/2/2023).
Napi teroris atau napiter Lapas Karanganyar Nusakambangan Cilacap mencium bendera merah putih saat mengucap ikrar kesetiaan NKRI, Rabu (8/2/2023). (ist/dok Kemenkumham)

Sebelumnya, dua napi kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, mengucap ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rabu (21/6/2023).

Pengucapan ikrar dipimpin langsung Kepala Lapas Kelas II A Pasir Putih Agus Wijayanto.

Agus mengatakan, dua napi kasus terorisme itu masing-masing berinisial KR dan AR.

"Saya berharap penuh, ikrar ini diucapkan dengan sebaik-baiknya, dengan tulus dari dalam hati, untuk tidak lagi melakukan tindakan yang bertentangan dengan NKRI," kata Agus.

Agus berharap, kedua napi kasus terorisme ini dapat menjadi contoh bagi napi lain yang ada di Lapas Pasir Putih.

"Terima kasih kepada kedua napi yang telah menyatakan ikrar setia NKRI."

"Harapan kami, apa yang dilakukan dua napi ini bisa menjadi panutan napi teroris lain agar turut serta kembali ke pangkuan NKRI," ujar Agus.

Kegiatan ini juga dihadiri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Kasubdit Bina Dalam Lapas BNPT Kolonel Inf Kurniawan mengatakan, pengucapan ikrar setia kepada NKRI menjadi bukti keberhasilan lapas dalam membentuk napi agar menjadi manusia seutuhnya.

"Kegiatan ikrar setia kepada NKRI ini sangat baik dan terbukti bahwa para wali pamong Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan telah bekerja sungguh-sungguh," kata Kurniawan.

Menurut Kurniawan, penanganan napi di Lapas Pasir Putih berbeda dengan lapas lain.

Lapas berkategori high risk ini bertugas membina napi kasus terorisme yang belum kooperatif.

"Tetap semangat karena ini adalah bagian dari bakti kepada negara, mengembalikan teman-teman, saudara kita kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," ujar Kurniawan. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved