Berita Banyumas

Cerita Sukses Susmiati, TKW Asal Banyumas Antar Anaknya Jadi Jaksa dari 10 Tahun Kerja di 3 Negara

Susmiati, warga Desa Gumelar, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Susmiati, sukses mengantar anak-anaknya meraih cita-cita dari menjadi pekerja migran.

Editor: rika irawati
TribunKaltim.co.id
Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia. Susmiati, warga Desa Gumelar, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Susmiati, sukses mengantar anak-anaknya meraih cita-cita dari menjadi pekerja migran. 

Mulai dari roti tawar dengan taburan butter. Lalu, sesi kedua, bubur Taiwan dengan lauk irisan fermentasi rebung, mentimun, dan tahu Taiwan.

Kemudian, Susmiati melanjutkan berbagi pengalamannya. Saat anak pertamanya lulus SMA, ia sempat terkejut dengan keinginan sang putra untuk menempuh studi di jurusan Hukum.

"Pas lulus SMA, dia bilang mau kuliah hukum. saya sempat ragu, kan di pikiran saya, pekerjaan lulusan hukum kurang menjanjikan, tapi kemudian anak menjelaskan kalau ini yang dia inginkan dan dia bisa sukses nantinya," tuturnya.

Baca juga: Begini Obrolan Gayeng Pekerja Migran dengan Gubernur Ganjar - Indra Ingin Beristri Dua

Dengan membanting tulang di perantauan, perempuan itu pun menaruh harapan dan kepercayaan penuh pada cita-cita anaknya.

Ia terus menyemangati sang anak untuk studinya. Dengan begitu, anaknya tidak perlu minder dengan teman temannya. Meski anaknya memiliki ibu seorang pekerja migran tapi sang anak tetap dapat sukses mewujudkan cita-cita.

Ia yakin, peluh keringatnya akan berbuah manis dengan kegigihan sang anak sulung.

Terbukti, pada November 2017, anaknya lulus dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

"Abis lulus 2018 seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari 10.000 pendaftar, dia masuk 400 besar dan alhamdulillah, keterima jadi jaksa. Mungkin dia satu-satunya jaksa di kampung saya," ungkapnya.

Susmiati mengaku sangat bangga dengan keberhasilan anaknya. Meski tidak mendampingi tumbuh kembangnya secara langsung tapi anaknya berhasil.

"Suatu kebangaan, walau ibu seorang TKI, tapi anak bisa ngangkat derajat orangtua."

"Saya bangga, anak bisa sampai titik itu. Anak juga bangga, sekarang enggak minder kalau anak TKI juga bisa jadi jaksa," lanjutnya.

Begitu diterima, pada dua tahun pertama, anak sulungnya langsung ditugaskan di Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Kemudian, dipindahtugaskan ke Tarakan, Kalimantan Utara, dua tahun berikutnya.

Selanjutnya, untuk hidangan pendamping pertunjukkan, penonton disuguhi sup ayam jamur dengan kuah kaldu ayam beraroma jahe.

Lalu, ditutup dengan semangkuk kecil es cincau segar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved