Berita Banyumas

Wakil Bupati Banyumas Minta Masyarakat Mewaspadai Narkolema, Narkoba Lewat Mata: Itu Bahaya Sekali

Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono meminta masyarakat mewaspadai narkoba dan narkolema.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono saat ditemui di Purwokerto, Rabu (9/11/2022). Saat peluncuran Kampung Tangguh Antinarkoba, yang diinisiasi Polresta Banyumas, di Desa Singasari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (13/5/2023), Sadewo mengungkapkan bahaya lain selain narkoba yang mengintai masyarakat, yakni narkolema atau narkoba lewat mata. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono meminta masyarakat mewaspadai narkoba dan narkolema.

Kecanduan dua hal ini memiliki efek buruk dan membahayakan.

Sadewo mengatakan, narkolema adalah narkoba lewat mata.

Ini bukan narkoba jenis baru tetapi kecanduan pornografi dan judi online.

Baca juga: Mulai 1 Juli 2023, Trans Banyumas Berlakukan Tarif Khusus bagi Pelajar dan Lansia. Harus Daftar!

Hal itu disampaikan Sadewo saat peluncuran Kampung Tangguh Antinarkoba yang diinisiasi Polresta Banyumas, di Desa Singasari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (13/5/2023).

"Ini masukkan saja, kebetulan saya dekat dengan narkoba, bukan sebagai pemakai tapi saya punya pondok rehabilitasi narkoba di Yogyakarta," kata Sadewo kepada kapolresta.

Sadewo menceritakan, selain korban penyalahguna narkoba, di pondok rehabilitasi miliknya, saat ini, juga banyak menampung korban narkolema.

"Di pondok saya banyak sekali, di samping narkoba juga banyak sekali santri-santri korban narkolema," ujar Sadewo.

Mirisnya, ada siswa kelas 2 SMP yang menjadi korban narkolema.

"Ada anak SMP, kelas 2, jadi korban video porno yang tidak mau sekolah. Gejalanya persis dengan (efek) narkoba, ngamuk kalau disuruh sekolah," ungkap Sadewo.

Menurut Sadewo, korban narkolema sama bahayanya dengan korban penyalahguna narkoba.

"Tadi, saya juga sudah ngomong dengan BNN (Badan Narkotika Nasional), satu lagi yang berbahaya itu narkolema, itu bahaya sekali," ucap Sadewo.

Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, pembentukan Kampung Tanggung Antinarkoba ini untuk mengajak masyarakat memberantas peredaram gelap narkoba.

"Selain menekan peredaran gelap narkoba, tentunya, kami, juga memanfaatkan potensi masyarakat supaya berperan aktif memberantas narkoba," kata Edy.

Baca juga: ASN Purbalingga Ditangkap Polres Banyumas, Dilaporkan Lakukan Penipuan Modus Penerimaan CPNS

Pasalnya, kasus penyalahgunaan narkoba terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2020, Polresta Banyumas menangkap 76 tersangka.

Kemudian, pada tahun 2021 ada 77 tersangka, tahun 2022 menetapkan 96 tersangka, dan tahun 2023 sampai Juni, 70 tersangka.

"Artinya, ada peningkatan penindakan penyalahguna narkoba. Untuk itu, kami, bersama stakeholder terkait, membentuk Kampung Tangguh Antinarkoba yang jumlahnya saat ini sudah ada 18," ujar Edy. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Wabup Banyumas, Ada Anak Kelas 2 SMP Kecanduan Pornografi, Efeknya Mirip Kecanduan Narkoba".

Baca juga: Lionel Messi Absen dalam Laga Indonesia vs Argentina, Sudah Punya Jadwal Liburan

Baca juga: Jumlah Jemaah Haji Indonesia Meninggal Per 14 Juni 2023: 60 Orang, Terbanyak dari Embarkasi Surabaya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved