Pendidikan
Harunya Kisah Anak Yatim Diterima Sekolah Gratis di SMKN Jateng Semi Boarding: Tidak Membebani Ibu
Wahyu mengaku tidak menyangka, dia akan bisa diterima di sekolah tersebut. Apalagi, dia harus bersaing dengan ribuan calon peserta lainnya.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Raut gembira terpancar dari wajah Wahyu Aji Pangestu, seorang yatim yang ingin melanjutkan sekolah.
Warga Semarang Utara, Kota Semarang ini diterima di SMKN 1 Wirosari Grobogan yang merupakan SMKN Jateng semi boarding.
Wahyu Aji Pangestu tampak sangat gembira begitu mengetahui dirinya positif diterima sebagai siswa di sekolah tersebut.
Dengan begitu, dia bisa bersekolah tanpa membebani orangtuanya, khususnya sang ibunda, Sri Katun.
Baca juga: Gubernur Ganjar Terakhir Mewisuda Siswa Lulusan SMKN Jateng: Mengharukan!
Ditemui di rumahnya yang sederhana di Tambak Mulyo, Tanjungmas, Semarang Utara, Kota Semarang, Wahyu sibuk membantu ibunya.
Sembari menunggu waktu masuk asrama sekolah pada Juli nanti, Wahyu membantu menjaga warung kelontong milik ibunya.
"Saya ambil jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT).
Saya ingin masuk ke sana.
Saya ingin membantu ekonomi orangtua biar ekonominya tidak sering sulit.
Soalnya sudah sering ibu mencari uang karena saya di pondok (hidup di panti semasa SMP) untuk uang saku," kata Wahyu kepada TribunBanyumas.com, Selasa 30 Mei 2023.
Wahyu mengaku tidak menyangka, dia akan bisa diterima di sekolah tersebut.
Apalagi, dia harus bersaing dengan ribuan calon peserta lainnya.
Ketika pihak panitia seleksi penerimaan sekolah memberitahunya kalau dia diterima, Wahyu sangat bangga.
Baca juga: Penerimaan Peserta Didik Baru SMKN Jateng Mulai Februari: Kuota dan Waktu Pendaftaran!
Anak kedua dari tiga bersaudara ini memang bercita-cita menjadi pakar di bidang IT.
Dengan suara parau, Wahyu menuturkan jika dirinya ingin sekali menaikkan derajat ekonomi keluarga, dan meringankan beban ibunya dalam mencari rezeki.
"Saya ingin menjelajahi komputer, untuk bisa menjadi memperbaiki jaringan di komputer.
Saya di situ (SMKN 1 Wirosari) perlengkapannya sudah dilengkapi olah pihak sana.
Uang saku yang harus dicukupi orangtua," ujarnya.
Baca juga: Kunjungi SMKN Jateng di Purbalingga, Ganjar Tekankan Pentingnya Investasi SDM Tanggulangi Kemiskinan
Semua Keperluan Ditanggung Sekolah
Wahyu sangat senang bisa diterima menjadi siswa di SMK Wirosari Grobogan.
Kendati dia harus jauh sekalipun dari keluarga.
Baginya, jarak tidak jadi masalah.
Asalkan dia tetap bisa belajar dengan baik.
"Saya berterima kasih kepada Pak Ganjar (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo), sama Pak Gus Yasin (Wagub Taj Yasin Maimoen), saya dimudahkan bisa diterima.
Terima kasih ke Pak Gubenur dan Wakil Gubernur," imbuhnya.
Sementara itu, Sri Katun, mengaku awalnya sempat bingung mencari sekolah berkualitas untuk anaknya.
Apalagi, dia mengalami keterbatasan ekonomi.
Baca juga: Cerita Rizki Indra dan Dwi Angga Lulusan SMKN Jateng Yang Sukses Bekerja di Jepang
Begitu dia mendapat informasi adanya PPDB di SMK Jateng boarding dan semi boarding, Sri pun mendaftar."
"Alhamdulilah, putra saya bisa diterima.
Tidak di SMK Jateng Semarang, tapi dia diterima di SMK Jateng semi boarding di SMK Wirosari di Grobogan," kata Sri.
Nantinya, dia tidak perlu lagi memikirkan uang sekolah dan tempat tinggal si anak.
Sebab, di SMK semi boarding nanti, segala keperluan sekolah, mulai dari asrama dan biaya sekolah, ditanggung pihak sekolah.
Dia hanya tinggal mencari uang saku untuk anaknya.
"Kondisi ekonomi keluarga kami, kan saya janda dengan tiga anak.
Sudah mau lima tahun jadi janda.
Saya hanya jualan seperti ini saja.
Kayak es, ciki (jajan), itu pendapatannya juga tidak banyak.
Paling sehari untung bersih sekitar Rp20 ribu.
Kalau warung ramai bisa dapat Rp30 ribu- Rp40 ribu.
Kalau sepi dapat Rp10 ribu," ucapnya.
Sebagai informasi, pada tahun ini selain ada tiga SMK Jateng full boarding yaitu di Semarang, Pati dan Purbalingga, juga terdapat 15 SMK Jateng semi boarding.
Dengan total kuota siswa yang dibutuhkan yaitu 749 anak.
Untuk memastikan siswa yang diterima benar-benar siswa tidak mampu, pihak panitia penerimaan siswa baru SMKN Jateng melakukan visitasi atau atau kunjungan.
Pada masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024, tim visitasi mengunjungi sebanyak 1.125 rumah calon peserta didik yang berasal dari keluarga miskin.
Pada seleksi tahap III peserta harus menjalani tes validasi, di antaranya meliputi psikotes, tes kesehatan, tes kebugaran, wawancara hingga visitasi ke rumah masing-masing calon siswa.
Tim visitasi akan mendatangi calon siswa satu persatu, untuk memastikan data yang dikirimkan benar-benar valid.
Sekolah gratis ini merupakan program Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang dikhususkan siswa dari keluarga miskin sebagai salah satu cara penanggulangan kemiskinan di Jateng melalui jalur pendidikan. (*)
Baca juga: Di depan Ganjar, Siswa Baru SMKN Jateng Senang Bisa Sekolah Berasrama dan Serba Gratis
Dosen dan Mahasiswa Teknik Sipil UMP Gagas Komunitas Pecinta Waduk Wadaslintang Kembangan Wisata |
![]() |
---|
Unimus Studi Banding ke UMP untuk Kolaborasi Perkuat Tata Kelola Akademik dan Keuangan |
![]() |
---|
Haram Perpeloncoan! Disdikbud Karanganyar Warning Soal Ini Saat MPLSP |
![]() |
---|
Rektor Jebul Apreasisasi UMP Masuk 6 Besar dari 87 PTN-PTS di Pomprov Jateng |
![]() |
---|
Gelar Workshop Literasi Keuangan dan Peternakan Ayam, MRC UMP Dorong PMI Purna Jadi Wirausaha Desa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.