Berita Internasional

6 Bulan WNI Pekerja Migran di Malaysia Disiksa Majikan. Tangan Disetrika, Gaji Tak Dibayar

Seorang asisten rumah tangga (ART) warga negara Indonesia (WNI) babak belur disiksa majikannya di Malaysia.

|
Editor: rika irawati
UNSPLASH/DAN BURTON
Ilustrasi Pemukulan. Pekerja migran Indonesia di Malaysia dianiaya majikan hingga dirawat di rumah sakit. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Seorang asisten rumah tangga (ART) warga negara Indonesia (WNI) babak belur disiksa majikannya di Malaysia.

Wanita berumur 39 tahun asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu pun mengalami sejumlah luka bekas disetrika dan lebam akibat pukulan.

Kejadian ini pun membuat Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk Malaysia Harmono, geram.

Korban, sebut saja Nani (bukan nama sebenarnya), mengalami luka bakar di bagian punggung dan lengan akibat disetrika dan disiram air panas.

Sementara, dua matanya hitam lebam akibat pukulan majikan.

Gajinya pun tidak dibayar sejak ia bekerja pada Maret 2022.

"Saya rasa, ini harus menjadi perhatian serius keberlanjutan pengiriman PRT ke Malaysia,” kata Hermono dalam keterangannya, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Pria WNI Ditangkap Polisi Ampang Jaya Malaysia, Diduga Lecehkan Polwan di Pusat Kuliner

Kepada Dubes Hermono, yang menjenguknya di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL) pada 30 April 2023, Nani menceritakan bahwa majikan mulai melakukan penyiksaan sejak September 2022.

Namun, ia tidak berdaya karena dilarang ke luar rumah dan tidak diperbolehkan memegang alat komunikasi.

Karena tidak tahan punggung dan lengannya disetrika, ia berteriak sekuat tenaga hingga didengar tetangga sang majikan.

Teriakannya itulah yang mengakhiri penderitaan Nani setelah tetangga majikan melaporkan kepada kantor polisi setempat.

Nani menceritakan bahwa penyiksaan yang dialaminya selalu dilakukan di depan majikan laki-laki dan anak-anaknya namun tidak ada yang mencegah kebrutalan majikan perempuan.

"Akar masalah terus berlanjutnya pelecehan terhadap hak-hak dan martabat PMI di Malaysia bisa jadi karena adanya semacam superiority complex (sikap merendahkan) sebagian orang Malaysia terhadap PMI dan rasa tidak takut atas konsekuensi hukum," kata Hermono.

Terlihat jelas, bekas luka lama di beberapa bagian tubuh Nani.

Rambutnya yang semula panjang pun digunting paksa dengan cara diseret ke kamar mandi.

Baca juga: Warga Pemalang Disiksa Majikan dan 5 Rekan ART di Jakarta, Diduga Mencuri Celana Dalam

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved