Berita Semarang

Belum Aman bagi Wisatawan, Jembatan Kaca Tinjomoyo Semarang Nganggur Hampir 5 Bulan

Hampir lima bulan sejak rampung dibangun, jembatan kaca Tinjomoyo, Kota Semarang, belum juga dibuka untuk kegiatan pariwisata.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/Dok DPU Kota Semarang
Pegawai DPU Kota Semarang berfoto di Jembatan Kaca Tinjomoyo, Kamis (5/1/2023). Jembatan Kaca Tinjomoyo tak kunjung dibuka untuk wisata lantaran masih menunggu hasil kajian kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Hampir lima bulan sejak rampung dibangun, jembatan kaca Tinjomoyo, Kota Semarang, belum juga dibuka untuk pariwisata.

Bahkan, kini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang mengusulkan adanya pembangunan lanjutan jembatan tersebut.

Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso mengatakan, belum dioperasionalkan jembatan tersebut lantaran masih menunggu hasil kajian kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Jembatan tersebut juga belum dibuka untuk wisata karena baru sepotong sehingga banyak sarana prasarana yang dibutuhkan.

Misalnya, railing tangga kanan dan kiri, secara K3 kurang memenuhi syarat karena ketinggiannya kurang.

Baca juga: Jembatan Kaca Tinjomoyo Rampung Dibangun, Siap Jadi Destinasi Wisata Baru Kota Semarang

Selain itu, naik turun pengunjung masih menggunakan satu tangga karena baru dibangun satu akses.

Wing mengatakan, pembangunan menjadi wewenang Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Pihaknya telah mengusulkan ada pembangunan lanjutan agar memudahkan wisatawan.

"Namun, tahap pertama ini tidak muspro. Kami akan segera merealisasikan operasional setelah hasil kajian selesai," papar Wing, Senin (1/5/2023).

Menurutnya, secara kontruksi, jembatan tersebut sangat baik.

Namun, perlu ada mekanisme naik turun wisatawan dan keamanan harus dipersiapkan secara baik.

Perlu ada SOP yang diberlakukan saat operasional.

Baca juga: Joget Massal dan Makan Nasi Glewo Meriahkan HUT Kota Semarang, Jalan Pemuda Ditutup 2 Hari

Pihaknya masih menunggu rekomendasi hasil kajian agar tak terjadi kecelakaan atau indisen yang tidak diinginkan ketika dibuka.

"Dari hasil kajian, akan diketahui kapasitas berapa. Walaupun secara konstruksi kuat, secara pengamanan harus kami persiapkan," terangnya.

Selain SOP, lanjut Wing, para petugas yang nantinya bertugas di jembatan kaca juga perlu diberi pelatihan. Mereka harus memiliki sertifikasi K3.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved