Berita Purbalingga

Goa Lawa Purbalingga Punya Banyak Lorong Cantik, Simpan Cerita dan Nama Unik

Goa Lawa Purbalingga atau Golaga memiliki banyak lorong yang memiliki nama dan cerita unik. Ada juga trip khusus bagi penyuka caving.

Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/FARAH ANIS RAHMAWATI
GOA LAWA — Suwandi (kanan) menjelaskan kepada pengunjung tentang cerita dibalik nama-nama lorong gua yang ada di Goa Lawa Purbalingga, Jumat (27/6/2025). Ada banyak lorong gua yang memiki nama dan cerita berbeda. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Suasana sejuk dan suara tetesan air yang turun perlahan menyambut setiap pengunjung yang memasuki gua di Goa Lawa Purbalingga atau Golaga, Jumat (27/6/2025) siang.

Destinasi wisata di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, ini menjadi satu di antara tempat wisata alam favorit di Kota Perwira.

Suwandi, supervisor obyek wisata Goa Lawa Purbalingga mengatakan, gua di tempat wisata ini terbentuk dari lava letusan Gunung Slamet. 

Gua tersebut ditemukan pada tahun 1978 dan diresmikan sebagai tempat wisata pada tahun 1979. 

Gua ini memiliki banyak lorong ke dalam yang bisa dijelajahi pengunjung.

Baca juga: Horor, Para Model Ini Nekat Fashion Show di Dalam Goa Lawa Purbalingga

Suwandi mengatakan, setiap lorong punya nama dan memiliki arti berdasarkan ceritanya masing-masing. 

Di pintu masuk dua misalnya, di sebelah kiri pintu tersebut, terdapat lorong gua bernama Goa Angin. 

"Goa ini dinamakan Goa Angin karena sebagai tanda apabila terdapat bau yang tidak sedap dan menyengat, berarti akan ada angin besar," kata Suwandi kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (27/6/2025). 

Masuk ke dalam lagi, Suwandi melanjutkan, akan ada batu yang bernama Batu Semar. 

Batu yang terbentuk secara alami ini memiliki bentuk menyerupai tokoh Semar dalam pewayangan.

Masuk ke tengah, pengunjung akan melihat sebuah lorong bernama Goa Dada Lawa dan Istana Lawa. 

Di tempat ini, lagi-lagi terdapat relief alami, memiliki bentuk seperti dada kelalawar. 

"Kemudian, terdapat Istana Lawa, di lokasi ini terdapat sebuah batu di tengah-tengahnya. Uniknya, di setiap sore sebelum kelalawar keluar mencari makan, mereka selalu mengitari batu tersebut."

"Begitu selesai, mereka baru akan keluar mencari makan. Begitu juga kalau pagi, sebelum kembali ke sarang, mereka akan melakukan hal yang sama," jelasnya. 

TELAGA KUMALA - Telaga Kumala merupakan titik terendah di Goa Lawa Purbalingga atau Golaga, Jumat (27/6/2025). Konon, telaga ini tak pernah kehabisan air dan sering mengeluarkan cahaya atau kemilau.
TELAGA KUMALA - Telaga Kumala merupakan titik terendah di Goa Lawa Purbalingga atau Golaga, Jumat (27/6/2025). Konon, telaga ini tak pernah kehabisan air dan sering mengeluarkan cahaya atau kemilau. (TRIBUNBANYUMAS/FARAH ANIS RAHMAWATI)

Selanjutnya, menuju ke salah satu lorong goa yang paling luas, yakni Balai Pertemuan Agung. 

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved