Pendidikan

Wisuda Diantar Sang Ayah Naik Becak, Ema Raih IPK 3,46 di UMP Banyumas

Pria tersebut bernama Mahrudi Jatun warga RT 2 RW 10, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas yang mengantarkan sang anak Ema Mukti

Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com
Mahrudi Jatun (50) seorang tukang becak warga RT 2 RW 10, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas saat mengantarkan anaknya Ema Muktiani (23) yang wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (25/2/2023). Tidak menyangka, kerja keras dengan mengaiz rezeki menjadi tukang becak seolah terbayar saat anaknya diwisuda. Selama menguliahkan anaknya, ia mengaku selalu berdoa meminta petunjuk kepada Allah SWT agar dapat menyelesaikan kuliah anaknya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemandangan tak biasa terlihat saat wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (25/2/2023).

Langkah gontai seorang pria sekitar 50 tahunan mendorong becaknya yang berpenumpang seorang perempuan muda bertoga.

Pria tersebut bernama Mahrudi Jatun warga RT 2 RW 10, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas yang mengantarkan sang anak Ema Muktiani (23) untuk wisuda di UMP.

Memasuki gerbang universitas, tangis haru tak terbendung dari kedua mata Mahrudi Jatun.

Baca juga: Festival Kentongan Purwokerto Banyumas Sunmor UMP 2023: Link Pendaftaran, Syarat, Ketentuan, Hadiah

Mahrudi Jatun (50) seorang tukang becak warga RT 2 RW 10, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas saat mengantarkan anaknya Ema Muktiani (23) yang wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (25/2/2023).
Mahrudi Jatun (50) seorang tukang becak warga RT 2 RW 10, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas saat mengantarkan anaknya Ema Muktiani (23) yang wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (25/2/2023). (Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com)

Anaknya yang dulu semaca kecil dia gendong dan rawat kini bisa lulus kuliah.

Tidak menyangka, kerja keras dengan mengaiz rezeki menjadi tukang becak seolah terbayar saat anaknya diwisuda.

"Alhamdulillah anak saya bisa kuliah.

Walau sebagai tukang becak bisa kuliahkan anak di UMP dan lulus.

Keseharian dari becak dapat penghasilan Rp30 ribu sampai Rp50 ribu perhari," katanya kepada TribunBanyumas.com.

Baca juga: Sempat Viral Pembahasan Childfree, Ini Pandangan Psikolog UMP Banyumas Soal Keputusan Tak Punya Anak

Selama menguliahkan anaknya, ia mengaku selalu berdoa meminta petunjuk kepada Allah SWT agar dapat menyelesaikan kuliah anaknya.

"Namanya rezeki Allah yang mengatur. 

Tiap bayar SPP saja kelonggaran dan ada rejeki lain," ungkapnya.

Mahrudi sendiri biasa mangkal di pertigaan pondok Alfalah, Jatilawang, Banyumas.

Baca juga: UMP Banyumas Gelar Kompetisi Lato-lato, Jadi Ajang Edukasi Soal Manfaat dan Bermain Aman

Setelah anaknya diwisuda, ia berharap dapat segera kerja dan bisa kedepannya membahagiakan orangtua. 

Ema adalah anak kedua, dari dua bersaudara. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved