Aneh! Tandan Pisang Milik Warga Mranak Demak Muncul dari Tengah Batang Pohon, Tumbuh ke Atas

TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK - Pohon pisang di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menarik perhatian warga lantaran tandan buah muncul dari tengah batang pohon.

Pohon pisang tersebut tumbuh di halaman belakang showroom mobil Lestari milik Ismaryoto.

Warga kemudian mengaitkan kemunculan buah pisang itu dengan makam Mbah Soreng Rono yang berada tak jauh dari pohon pisang.

Ismaryoto tidak pernah menyangka, pohon berjenis pisang putri yang awalnya ditanam untuk mengisi halaman kosong di belakang tempat usahanya, mengeluarkan buah pisang berbeda.

"Saya minta bibit dari teman karena ada lahan yang kosong, coba menanam pisang, siapa tau bisa untuk tempat tidak gersang dan bisa berbuah itu lumayan bisa dimakan," kata Ismaryoto, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Unik! Tandan Pisang Milik Warga Sadang Kudus Punya Panjang 2 Meter, Pohon Harus Ditopang Kayu

Baca juga: Unik! Anak Domba Milik Peternak di Sukoharjo Ini Memiliki Bulu Bercorak Mirip Lafaz Allah

Menurut Ismaryoto, pisang jenis putri yang biasa dipakai sebagai santapan ketika orang punya hajatan itu sudah tiga kali berbuah dari tiga tunas baru.

Keanehan muncul di pohon dari tunas ketiga.

Tanda pisang muncul dari tengah batang pohon.

Tak seperti tandan pisang lain, arah tumbuh tandan juga tidak ke bawah tetapi ke atas.

"Tumbuh dari tengah, mulai dari jatung dulu. Saya lihat, sekiranya 3 pekan, kok tumbuhnya ke atas, bukan ke bawah, biasanya ke bawah ," ujarnya.

"Ini tumbuh semacam ini kira-kira baru satu bulan , awal mulanya normal seperti pisang pada umumnya tapi tidak tahu bisa tubuh seperti ini. Padahal kan satu induk yang sama tapi hanya satu pohon yang berbeda," jelasnya.

Meski begitu, Ismaryoto tak memberi perlaku istimewa terhadap buah pisang tersebut.

Dia pun berencana memanen jika sudah matang. Atau, menjual kepada orang yang ingin membelinya.

"Kalau sudah besar, ya dipanen. Tapi kalau ada yang mau membeli, ya tidak apa-apa, tapi harga berbeda soalnya uangnya untuk membangun musala," ujarnya. (*)

Baca juga: Kasus 26 Siswa SDN 2 Mejobo Kudus Keracunan Jajanan: Maklor dan Jasuke Terbukti Mengandung Bakteri

Baca juga: Evakuasi Kapolda Jambi di Hutan Pegunungan Kerinci Terkendala Cuaca, Begini Kondisi Irjen Rusdi