Berita Kudus
Satu Lagi Jembatan Apung Penghubung Demak Kudus Dibangun Investor, Kali Ini Ada di Desa Sambung
Investor kembali membangun jembatan apung penghubung Demak-Kudus di atas Sungai Wulan. Kali ini, penghubung Desa Sambung di Demak dan Kudus.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Investor kembali membangun jembatan apung penghubung Demak-Kudus di atas Sungai Wulan.
Kali ini, jembatan apung dibangun di Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kudus; yang menghubungkan dengan Desa Sambung, Kecamatan Gajah, Demak.
Sebelumnya, investor tersebut membangun jembatan apung Setrowaru yang menghubungkan Desa Setrokalangan, Kabupaten Kudus; dengan Desa Kedungwaru Lor, Kabupaten Demak.
Baca juga: Jembatan Apung Setro Waru Diresmikan, Warga Demak-Kudus Kini Bisa Pangkas Jarak 15 Km
Baca juga: Vaksinasi Booster Kedua di Kudus Dimulai 24 Januari 2023, Dilayani di Semua Puskesmas dan RS
Saat ini, pembangunan jembatan apung kedua itu telah mencapai 90 persen.
Rencananya, jembatan apung kedua diberi nama Jembatan Apung "Sambung-Sambung Roso".
"Sambung-sambung Roso ini diambil dari nama tiap desa, yakni Desa Sambung, Kecamatan Gajah, dan Desa Sambung, Kecamatan Mejobo," ucap Tarno, pengelola jembatan Sambung-sambung Roso, Rabu (25/1/2023).
Menurut Tarno, pembangunan jembatan Sambung-sambung Roso memasuki finishing.
Sejumlah pekerjaan yang dilakukan di antaranya pemasangan lampu, pembuatan pos penjagaan, dan penataan akses jalan menuju jembatan.
"Jembatan apung ini dibuat sepanjang 90 meter dan lebar 2,5 meter. Diperkirakan, akan diresmikan pada bulan Februari 2023 awal," jelasnya.
Baca juga: Lama Tak Keluar Rumah, Nenek di Kudus Ditemukan Meninggal di Kloset, Hidup Sebatang Kara
Baca juga: Pasien Kelas 3 Kini Tak Bisa Naik Kelas Perawatan, Ini Solusi yang Diberikan RS Mardi Rahayu Kudus
Hadirnya jembatan ini akan mempersingkat jarak dan waktu tempuh warga yang akan beraktivitas di Kota Kretek dan Kota Wali, serta sebaliknya, di wilayah tersebut.
Setidaknya, warga tak perlu memutar hingga tiga kilometer.
"Menggunakan jembatan, nanti bayar Rp2 ribu, itu masih murah daripada harus memutar tiga kilometer, untuk bayar bensin dan membuang tenaga," katanya.
Sebelum ada jembatan, warga sekitar memanfaatkan perahu rakit atau getek untuk menyebrangi Sungai Wulan.
Untuk jasanya, yakni Rp5 ribu sekali menyebrang. (*)
Baca juga: Pembunuh Siswi SMP di Sukoharjo Ditangkap: Kerja sebagai Manusia Silver, Kenal Korban Lewat Michat
Baca juga: Kisah Samini, Anak Buruh yang Jadi Lulusan Terbaik dalam Wisuda Unsoed ke-147, IPK-nya 3,97!
Baca juga: Bikin Geger Petani! Buaya Milik Objek Wisata Akar Seribu Plajan Jepara Lepas ke Sawah
Baca juga: Ibu di Kertek Wonosobo Melahirkan di Mobil Patroli Polisi: Air Ketuban Pecah saat Menuju Puskesmas