Berita Kudus
Ratusan Guru SD di Jati Kudus Jadi Korban Pungli K3S, Pertanyakan Penggunaan Uang
Ratusan guru SD di Jati Kudus diduga menjadi korban pungli Forum K3S. Mereka tuntut transparansi penggunaan dana.
Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Ratusan guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diduga menjadi korban dugaan pungutan liar (pungli).
Setiap bulan, mereka harus menyetor Rp30 ribu-Rp40 ribu ke Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).
Kini, dugaan pungli tersebut ditangani Inspektorat Kudus.
Inspektur Inspektorat Kudus Eko Djumartono mengatakan, dugaan pungutan itu terungkap setelah adanya aduan dari guru SD dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), kepada bupati dan wakil bupati.
Setiap bulan, mereka wajib menyetor uang Rp30 ribu untuk guru ASN dan Rp40 ribu untuk kepala sekolah.
Baca juga: Ada Sandwich dan Burger di Menu Makan Bergizi Gratis, DPRD Kudus Persoalkan Kecukupan Gizi dan Porsi
Mereka pun mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran hasil iuran tersebut.
"Terkait laporan soal tarikan guru-guru SD, mereka keberatan karena tidak ada transparansi (LPj)," kata Eko, Rabu (6/8/2025).
Menurut Eko, ada sekitar 200-an guru di Kecamatan Jati yang menjadi korban tarikan iuran wajib tersebut.
Panggil Pihak Terlibat
Eko mengatakan, tim auditor Inspektorat Kudus sudah memanggil pihak-pihak yang terlibat, untuk dimintai keterangan.
Hasil pemeriksaan sementara, lanjut dia, Forum K3S mengakui adanya iuran wajib tersebut.
Menurut mereka, iuran itu digunakan untuk menunjang berbagai kegiatan guru, serta membantu pemeliharaan kantor korwil kecamatan.
"Pemeriksaan masih berproses. Kami sudah meminta keterangan dari ketua K3S beserta bendaharanya," ujar dia.
Eko menambahkan, pungutan terhadap guru SD ini sudah berjalan selama dua tahun.
Tidak adanya transparansi dari K3S atas penggunaan dana iuran yang dijalankan menimbulkan keresahan guru-guru tersebut.
Baca juga: Gus Miftah Borong Saham Persiku Kudus
Informasi yang didapat, dana yang terkumpul dari iuran wajib guru dan kepala sekolah tersebut cukup fantastis, mencapai ratusan juta rupiah.
Kisah 'Nasi Goreng Gaib' di Kudus: Dulu Susah Dicari, Kini Harus Rela Antre Satu Jam |
![]() |
---|
Ada Sandwich dan Burger di Menu Makan Bergizi Gratis, DPRD Kudus Persoalkan Kecukupan Gizi dan Porsi |
![]() |
---|
Jangan Lupa, Uji Coba Car Free Night Kudus Digelar Malam Ini. Berikut Lokasi Parkir yang Disiapkan |
![]() |
---|
10 Parpol di Kudus Diguyur Bantuan Keuangan Rp2,5 Miliar, PDIP Dapat Jatah Paling Banyak |
![]() |
---|
Mulai 2026, Setiap Desa di Kudus Digelontor Dana Rp100 Juta Per Tahun untuk Penanganan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.