Segarnya Mandi di Situ Tirta Marta Purbalingga, Pemandian Berair Jernih di Lereng Gunung Slamet

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Ingin mencoba sensasi berenang di air bening lereng Gunung Slamet? Berkunjunglah ke Situ Tirta Marta, Purbalingga.

Situ Tirta Marta merupakan sumber air alami dan cantik di Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.

Bukan hanya alami, kolam yang satu ini juga terkenal karena airnya yang bening hingga pengunjung bisa melihat dasarnya.

Suasana makin sempurna karena pemandian ini berada di lokasi yang dikelilingi pohon rindang sehingga menyegarkan mata.

Baca juga: Pemandian Air Panas Cipari Cilacap Jadi Jujugan Warga yang Ingin Terapi, Ada Kolam dan Bilik Sauna

Baca juga: Menikmati Keindahan Kebun Bunga "Rainbow Garden Kutabawa" di Kaki Gunung Slamet, Purbalingga

Berkunjung ke Situ Tirta Marta tidak hanya mandi, pengunjung juga dapat snorkeling sepuasnya, dan mengambil foto underwater.

Berenang di Situ Tirta Marta aman untuk anak kecil dan dewasa.

Hal ini karena kolam tak terlalu dalam dan memiliki area cukup luas.

Bagi pengunjung yang tak bisa berenang, tersedia fasilitas ban berukuran kecil hingga dewasa yang bisa digunakan untuk media bermain air.

Setelah puas berenang dan perut terasa lapar, pengunjung bisa memesan mendoan atau mi di warung-warung sekitar kolam.

Rizki Febri (26), pengunjung asal Purwokerto, mengatakan, sengaja datang ke Situ Tirta Marta lantaran libur Imlek.

"Saya datang pukul 07.00 WIB, sengaja karena pengin yang lebih sepi jadi berasa kaya, kolam sendiri."

"Karena, kalau sudah siang atau sore, (kolam) pasti penuh dan malah jadi keruh airnya, banyak pengunjungnya," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Kabel Serabut Kulkas Alami Korsleting, Picu Kebakaran Rumah di Sidareja Purbalingga

Baca juga: Kakak Adik di Purbalingga Edarkan Hexymer dan Tramadol, Satu Orang Residivis

Tiket masuk Situ Tirta Marta cukup murah, yakni Rp5.000 per orang dan biaya parkir Rp2000 untuk motor.

Situ Tirta Marta dibangun pada 2015 dan dikelola Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).

Kolam ini merupakan sumber air yang juga dimanfaatkan warga untuk mengairi persawahan.