Berita Banyumas

Tren Permainan Lato-lato di Purwokerto Banyumas Meredup Imbas Guru Larang Permainan di Sekolah

Tren permainan lato-lato di Purwokerto mulai meredup seiring banyaknya sekolah yang mengimbau permainan itu tidak dimainkan di sekolah.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Pedagang mainan di Pasar Wage Purwokerto, Suyanto, menunjukan satu lusin mainan bola lato-lato yang belum diikat, Selasa (17/1/2023). Penjualan lato-lato di tokonya menurun setelah libur sekolah usai. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Permainan lato-lato memang sedang booming dan banyak digemari anak-anak.

Namun, tren permainan ini di Purwokerto mulai meredup seiring banyaknya sekolah yang mengimbau permainan itu tidak dimainkan di sekolah.

Tentu saja, ini membuat penujualan lato-lato menurun. Seperti yang dirasakan pedagang mainan di Pasar Wage Purwokerto, Suyanto.

Ia mengatakan, puncak penjualan lato-lato terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru lalu.

"Pas liburan sekolah, 19 Desember 2022 sampai Tahun Baru, dan hanya sebentar saja. Penjualan kala itu sampai 500 pasang dalam sehari," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: HOAKS, Siswa SD Sokanegara Banyumas Dikabarkan Buta akibat Lato-lato

Baca juga: UMP Banyumas Gelar Kompetisi Lato-lato, Jadi Ajang Edukasi Soal Manfaat dan Bermain Aman

Ia mengatakan, mendapatkan pasokan permainan itu dari Surabaya.

"Pas anak sekolah masuk, sudah mulai sepi. Kalau total, mungkin bisa sampai 1.000 pasang lato-lato terjual," katanya.

Kepala SD Negeri 1 Mersi, Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Siti Marimah mengatakan, pihaknya tidak melarang siswa bermain lato-lato.

"Kami tidak melarang bermain lato-lato asal tidak di sekolah. Dan kami tidak bertanggung jawab suaranya."

"Dan itu berlaku untuk semua permaian apapun."

"Sekolah dimanfaatkan untuk belajar, waktu istirahat diperuntukkan untuk makan minum, main sebentar," jelasnya.

Apabila ditemukan siswa membawa lato-lato, pihak sekolah akan menyita dan mengumpulkan.

"Saya tidak melarang tapi jangan dimainkan di sekolah."

"Semua permainan ada baik dan buruknya. Supaya aman, anak dminta tidak bermain lato-lato karena menganggu pelajaran di sekolah," jelasnya.

Baca juga: Alami Ban Bocor di Purwokerto Banyumas? Hubungi Saja Tambal Ban Keliling Ini

Baca juga: Bantu Tingkatkan Pelayanan ke Masyarakat, Bank Jateng Serahkan Bantuan 1 Ambulans ke RSUD Banyumas

Sejak booming lato-lato, banyak siswa yang membawa ke sekolah.

Namun, kemudian berkurang setelah sekolah mengimbau siswa tak membawa ke sekolah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs Joko Wiyono M mengatakan, pihaknya tidak akan melarang permainan lato-lato.

"Sampai saat ini, saya belum sampai melarang adanya permainan lato-lato karena saya yakin, guru-guru kami juga sudah paham betul."

"Saya juga yakin, siswa yang ada di Banyumas memahami itu,” jelasnya.

Joko menambahkan, permainan lato-lato memiliki unsur belajar, seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik.

"Yang terpenting dalam permainan lato-lato itu ada pengawasan, yaitu untuk proposi tempat dan juga penggunaanya."

"Paling tidak, dengan permainan lato-lato ini bisa mengurangi anak-anak bermain gadget," ungkapnya. (*)

Baca juga: Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Pantai Ujung Piring Jepara, Polisi Tak Temukan Identitas

Baca juga: Perhiasan Rp80 Juta Milik Warga Bejen Karanganyar Raib saat Akan Dipakai, Pencuri Anak Kos

Baca juga: Gunung Api Dieng Berstatus Waspada, BPBD Batang Siapkan 4 Titik Evakuasi bagi Warga di Perbatasan

Baca juga: Perhatian! Kereta Kelinci Dilarang Melintas di Jalan Umum Pekalongan, Hanya Boleh di Tempat Wisata

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved