Berita Blora

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi di Blora Melonjak Lagi, Pasar Hewan Ditutup

Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Blora belum sepenuhnya terkendali.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/AHMAD MUSTAKIM
Pemkab Blora memasang banner informasi penutupan sementara pasar hewan di Pasar Pon Blora, Rabu (11/1/2023). Penutupan pasar hewan di Blora dilakukan lantaran kasus PMK kembali meningkat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA – Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Blora belum sepenuhnya terkendali.

Bahkan, terjadi penambahan kasus yang memaksa pemerintah setempat menutup sementara pasar hewan yang ada.

Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora, Soni Supriyanto menjelaskan, penutupan ini menindaklanjuti hasil rapat tim penanggulangan PMK dan rekomendasi dari Dirjen PKH Kementan.

"Pasar hewan kami tutup mulai kemarin. Adapun surat perihal penutupan, kepada semua UPTD, baru kami proses. Namun, untuk pemberitahuan by phone sudah kami laksanakan," ucap Soni Supriyanto, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Dua Partai Peserta Pemilu 2024 Belum Ada Kepengurusan di Blora, Ini Hasil Verifikasi Faktual KPU

Baca juga: Banjir Todanan Blora Tewaskan Tiga Orang, Terseret Arus dan Tenggelam

Soni mengatakan, setidaknya, ada 300 ekor sapi di Blora yang saat ini terjangkit PMK.

"Dari hasil rapat, setidaknya sekitar 300 ekor sapi terdeteksi kena PMK. Untuk data pasti, mohon konfirmasi ke bidang Peternakan DP4," kata Soni.

Supranto, pedagang sapi asal Desa Sarimulyo mengungkapkan, pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023, kasus PMK ini lebih parah.

"Kebanyakan, saat di pasar itu ada satu sampai dua yang mati. Ya di Pasar Pon ataupun Pasar Wirosari. Setiap masuk pasar, ada sapi yang ngiler gitu," ungkap Supranto.

Menurutnya, hal ini berpengaruh pada harga sapi yang kini menurun.

"Harga menurun, bisa 30-40 persen dari harga normal," ujar Supranto.

Baca juga: Sepakat! UMK Blora Naik 7,14 persen, Jadi Rp2 Juta Lebih

Baca juga: Truk Tangki Gas Pertamina Terguling Timpa Toyota Innova di Jalan Blora-Cepu, 6 Orang Dilarikan ke RS

Dia berharap, meningkatnya kasus PMK ini bisa segera ditangani. Sebab, berdagang sapi merupakan pekerjaannya sehari-hari.

Sementara, Kabid Peternakan DP4 Kabupaten Blora Tejo Yuwono, belum bisa dikonfirmasi terkait jumlah pasti sapi yang terjangkit PMK secara keseluruhan.

Adapun pasar hewan yang ditutup sementara, yakni Pasar hewan Blora (Pasar Pon), pasar hewan Randublatung, pasar hewan Jepon, pasar hewan Jepon, pasar hewan Doplang, pasar hewan Kunduran, dan Banjarejo.

Pasar hewan ditutup mulai selasa (10/1/2023) hingga waktu yang belum ditentukan. (Ahmad Mustakim)

Baca juga: Voli Proliga 2023 Digelar di Purwokerto Banyumas, 12-15 Januari 2023. Segini Harga Tiketnya

Baca juga: Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal Punya Gamelan Ratusan Tahun Kiai Naga Mulya, Ditabuh Jelang Imlek

Baca juga: Legowo! Dulu Menolak Keras Penambangan, Kini Warga Wadas Ikhlas Tanahnya Diukur Petugas

Baca juga: Trans Semarang Tambah 8 Feeder Rute Banyumanik-Penggaron, Waktu Tunggu Kini 6 Menit

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved