Berita Jateng

Legowo! Dulu Menolak Keras Penambangan, Kini Warga Wadas Ikhlas Tanahnya Diukur Petugas

Puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang dulu menolak keras penambangan kini justru ikhlas tanahnya diukur, Selasa (10/1/20

Editor: Pujiono JS
IST
Petugas ukur dari Dinas Pertanian dan koordinator warga bersama-sama mengukur tanah di Desa Wadas, Purworejo pada Selasa (11/1/2023). Puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang dulu menolak keras penambangan kini justru ikhlas tanahnya diukur 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOREJO - Puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang dulu menolak keras penambangan kini justru ikhlas tanahnya diukur, Selasa (10/1/2023).

Pengukuran tahap ketiga ini merupakan tindaklanjut setelah Eks Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Insin Sutrisno menyerahkan berkas 34 bidang ke BPN Kabupaten Purworejo, beberapa waktu.

Proses pengukuran terbagi empat tim, dengan masing-masing tim terdiri dari petugas ukur, Dinas Pertanian dan koordinator warga.

Wadas diukur 2
Petugas ukur dari Dinas Pertanian dan koordinator warga bersama-sama mengukur tanah di Desa Wadas, Purworejo pada Selasa (11/1/2023). Puluhan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang dulu menolak keras penambangan kini justru ikhlas tanahnya diukur

Dalam kondisi gerimis, warga antusias dan menunjukkan lahan miliknya untuk diukur.

Situasi pengukuran berlangsung lancar dan kondusif.

Bahkan, pemilik lahan terlihat bersendau-gurau dengan petugas.

Salah seorang pemilik lahan, Abdus Solah mengatakan bahwa pengukuran lahan kuweri kali ini terdiri dari 34 bidang.

Proses pengukurannya pun melibatkan langsung warga pemilik lahan.

"Ini terdiri dari warga yang sudah menyerahkan berkas ke BPN, beberapa waktu lalu. Semua warga yang menyerahkan berkas ikut pengukuran, ikut menyaksikan," katanya.

Solah mengaku, dirinya dulu sangat getol ikut barisan kontra penambangan.

Bahkan, ia kerap riwa-riwi turun berdemonstrasi.

Namun, kini ia telah ikhlas melapas lahannya untuk penambangan.

"Dulu menolak, demo ikut. Misinya dulu semua warga mengutuhkan satu desa. Ketika terjadi konflik sebagian tidak bertahan akhirnya ikut serta menyerahkan berkas," ucapnya.

Namun, Solah memastikan keputusan untuk menyerahkan tanahnya kepada pemerintah tidak ada unsur paksaan.

"Tidak ada paksaan. Iya, legowo," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved