UMK 2026
Didukung DPRD, Buruh Kota Semarang Tuntut UMK 2026 Rp4,1 Juta
Buruh Kota Semarang menuntut kenaikan UMK 2026 menjadi Rp4,1 juta. Tuntutan ini pun didukung DPRD Kota Semarang.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rika irawati
Ringkasan Berita:
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Buruh Kota Semarang, Jawa Tengah, menuntut kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) 2026 naik menjadi Rp4,1 juta.
Usulan ini pun mendapat dukungan dari DPRD setempat.
Usulan ini disampaikan pimpinan presidium yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Tengah (Abjat) Kota Semarang, Sumartono, dalam audiensi bersama DPRD Kota Semarang, pekan lalu.
Mereka kemudian menindaklanjuti lewat aksi 'topo pepe' yang digelar di depan Balai Kota Semarang, Kamis (6/11/2025) dan Jumat (7/11/2025).
Sumartono mengtakan, tuntutan besaran UMK 2026 itu dihitung berdasarkan 100 persen kebutuhan hidup layak (KHL) ditambah pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Baca juga: Menurut Kacamata Apindo Jateng, Kenaikan UMK 2026 Realistis di Angka 5 Persen. Begini Alasannya
Angka tersebut juga dinilai dapat memperkecil disparitas atau ketimpangan UMK dengan kota lain.
"Kalau dari serikat buruh, tentang menghitung UMK itu, nilai UMK Kota Semarang kami sudah menghitung dengan hasil sekitar Rp4.100.000," katanya.
Sementara, Kepala DPRD Kota Semarang Kadarlusman menilai, angka UMK 2026 yang dituntut buruh masih tergolong ideal untuk ukuran Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah.
"Saya kira, kalau Kota Semarang sebagai kota metropolitan ya harusnya bisa merealisasikan itu, walaupun kurang-kurang sedikit, lebih-lebih sedikit," kata Pilus, sapaannya, Jumat (7/11/2025).
Menurutnya, DPRD mendukung aspirasi yang disampaikan para buruh dan berharap pemerintah kota dapat merealisasikan permintaan tersebut.
"Artinya, keinginan dari para buruh, kami DPRD mendukung dan juga ikut berdoa supaya apa yang diinginkan kawan-kawan aliansi buruh itu bisa direalisasikan oleh wali kota Semarang atau kepala daerah," ujarnya.
Topo Pepe
Aksi Topo Pepe yang dilakukan sejumlah buruh di depan Balaikota, lanjut Pilus, merupakan upaya menyampaikan langsung aspirasi mereka agar bisa bertemu dengan wali kota Semarang.
"Makanya dilakukanlah aksi Topo Pepe yang dilakukan dari kemarin ya."
"Kami sambangi. Kami ajak dialog di lapangan, kemudian kami ajak masuk ke ruangan. Dan disampaikan di situ keinginannya untuk bertemu wali kota. Ya, mudah-mudahan hasilnya baik," jelasnya.
Baca juga: Rapat Soal UMP 2026 Jateng Mulai Digelar, Wakil Buruh Tetap Menuntut UMK 2026 Naik 10,5 Persen
Ia menambahkan, DPRD akan mendorong agar aspirasi buruh mendapat perhatian serius dari pemerintah kota.
"Kami ingin para pekerja di Semarang bisa berbicara tentang kehidupan yang layak."
"Kalau gajinya masih segitu-segitu saja, ya kasihan mereka," imbuhnya. (*)
| Kasus PMK di Cilacap Berhasil Ditekan, 91 Persen Ternak Sasaran Telah Divaksin |
|
|---|
| Hasilkan Rumput Laut Berlimpah, Petani di Karimunjawa Jepara Keluhkan Sulitnya Mendapat Modal |
|
|---|
| David Glenn Jadi Harapan Baru Kebangkitan PSIS Semarang, Ini Sosoknya |
|
|---|
| Proyek Perumahan Mewah Sapphire Mansion di Banyumas Tetap Jalan Meski izin Bermasalah |
|
|---|
| Anak Bunuh Ayah di Karangreja Purbalingga, Polisi Dalami Motif |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/07112025-demo-buruh-semarang-tuntut-kenaikan-UMK-2026.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.