Berita Banyumas
Sedang Digarap Museum Virtual Ahmad Tohari, Berisi Perjalanan Karier dan Karya Sastra Bentuk Digital
Karya-karya besar maestro sastra asal Banyumas, Ahmad Tohari, sebentar lagi bisa dinikmati dalam satu tempat bernama Museum Virtual Ahmad Tohari.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Karya-karya besar maestro sastra asal Banyumas, Ahmad Tohari, sebentar lagi bisa dinikmati dalam satu tempat bernama Museum Virtual Ahmad Tohari.
Tak hanya memuat karya budayawan asal Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, museum digital ini juga akan menampilkan biografi Ahmad Tohari dalam bentuk film.
Saat ini, proyek tersebut masih berjalan dan dikerjakan kolektif seni Banyumas sebagai bentuk apresiasi mereka terhadap Ahmad Tohari.
Museum ini nantinya dapat diakses melalui laman museumahmadtohari.id.
Baca juga: Sastrawan Banyumas Ahmad Tohari Terima Anugerah Senator Indonesia: Mari Bersastra Demi Kemanusiaan
Baca juga: Resmi! Ada Omah Sastra Ahmad Tohari di Agro Karang Pangiyongan. Geliatkan Seni-Budaya Banyumasan
Di museum digital ini, pengunjung dapat melakukan virtual tour untuk mengenal hidup dan proses kreatif Ahmad Tohari atau yang akrab disapa AT.
Pengunjung juga dapat mengetahui secara lengkap karya, prestasi, dan apresiasi terkait AT.
"Kami mencoba mengumpulkan hayat dan karya pak Ahmad Tohari dalam satu ruang virtual yang namanya Museum Virtual Ahmad Tohari."
"Di Museum virtual ini akan ada cerita pengalaman hidup Ahmad Tohari dari masa kanak-kanan sampai usia senjakala saat ini," kata Produser Museum Virtual Ahmad Tohari, Abdul Aziz Rasjid, dalam rilis yang diterima Tribunbanyumas.com, Senin (14/11/2022).
Dalam Museum Virtual ini juga akan tersaji arsip-arsip karya Ahmad Tohari berupa buku, surat-surat pribadi, hingga karya tulis.
Ada pula piagam penghargaan yang dia terima sejak awal karier kepenulisan.
Termasuk pula, karya alih wahana dari karya sastra ke film.
"Tujuan utamanya agar pengunjung museum dapat mengenal lebih dalam pak Tohari sebagai maestro sastra Indonesia, terutama di bidang prosa," ujarnya.
Baca juga: Jangan Lewatkan! 100 Seniman Lengger Bakal Pentas Lanang Lenggeran di Pandak Banyumas, Ini Lokasinya
Baca juga: Mulyani Makin Bersemangat Melatih Tari Topeng Lengger Khas Wonosobo, Masih Digandrungi Para Remaja
Aziz mengungkapkan, proses pengerjaan Museum Virtual Ahmad Tohari didukung Program Indonesiana di bidang dokumentasi karya dan pengetahuan maestro.
Selain Indonesiana, proyek ini juga didukung Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Harapan kami, nanti, juga bisa dapat dukungan dari Pemkab Banyumas atau lembaga-lembaga lain yang punya kepedulian terhadap seni dan kebudayaan di Indonesia," jelasnya.