Berita Semarang
Tergerus Longsor, Jalan Kabupaten Semarang-Demak Putus. Bupati Ngesti Siap Bikin Jalur Baru
Jalan utama Kabupaten Semarang-Demak di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, putus total akibat longsor.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Jalan utama Kabupaten Semarang-Demak di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, putus total akibat longsor.
Longsor yang panjang dan lebar membuat jalan amblas dan patah. Bahkan, kondisinya kini menjadi berada di pinggir jurang.
Informasi yang didapat, panjang longsoran mencapai sekitar 200 meter dan kedalaman longsor lebih dari 50 meter.
Sementara, cakupan longsor mencapai luas 16 hektare.
Baca juga: Mobil yang Ditumpangi Kapolsek Getasan Kabupaten Semarang Terjun ke Jurang, Begini Kondisinya
Baca juga: Surat Siswa SD di Kabupaten Semarang untuk Ganjar: Kami Ingin Sekolah Tempat Belajar Jadi Nyaman!
Terkait kondisi ini, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, berencana memindahkan jalan.
Arus lalu lintas akan dipindahkan dari Jalan Arjuna ke Jalan Bima.
"November 2022 ini, (Jalan Bima) akan mulai kami lebarkan, juga kami beri talud di sampingnya," ujarnya ketika ditemui seusai Apel Pergerakan Pasukan Pengamanan TPS Pilkades Serentak Kabupaten Semarang Tahun 2022 di Lapangan Alun-Alun Bung Karno Kalirejo, Ungaran Barat, Rabu (26/10/2022).
Ngesti mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dana Rp 2,8 miliar untuk pengalihan jalan itu.
Baca juga: Duel dengan Pencuri, Kadus Ngrawan Kabupaten Semarang Alami Luka Tusuk di Perut dan Punggung
Baca juga: 1000 Hektare Lahan Terdampak Aturan Sempadan, Petani Rawa Pening Kabupaten Semarang Gelar Demo
Melihat kerusakan di Jalan Arjuna yang cukup parah dan kondisi tanah sekitar masih terus bergerak sehingga membahayakan, Ngesti memperkirakan, Jalan Bima akan beralih fungsi sebagai jalur utama.
"Saat ini kan di bawahnya keluar air dan tebingnya tinggi.
Sampai saat ini belum berani membangun lokasi (longsor) tersebut karena tanah masih bergerak."
"Jadi (jalur alternatif), ini sangat mendesak sekali agar lalu lintas bisa berjalan lagi," ujarnya.

Kondisi longsor ini sudah berlangsung sejak Februari 2022.
Saat longsor awal, motor dan mobil masih bisa melewati menggunakan satu lajur.
Namun, seiring berjalannya waktu dan pergerakan tanah yang masih terjadi, jalan menjadi patah.
Warga berinisiatif menutup total jalan sejak Agustus 2022 agar tak membahayakan pengendara. (*)
Baca juga: Tak Mau Membelikan Rokok, Pemilik Salon di Pekalongan Ditusuk Kekasih di Bagian Leher
Baca juga: Perbaikan Jalan Wangon-Yogya Terus Dikebut, Akhir Pekan Ini Ditargetkan Bisa Dilewati secara Normal
Baca juga: Ditolak Warga karena Terlalu Dekat dengan Pemukiman, Kegiatan Geo Dipa Energi di Pad-38 Ditiadakan
Baca juga: Janji Berkata Jujur selama Sidang, Bharada E: Saya akan Membela Bang Yos untuk Terakhir Kalinya