Berita Jateng
Tim Pemantau Dikerahkan untuk Antisipasi Jalan Provinsi Rusak Akibat Bencana di Jateng
Kerusakan jalan akibat bencana hidrometeorologi kerap terjadi di Jawa Tengah. Tim pemantau jalan pun dikerahkan.
Penulis: hermawan Endra | Editor: mamdukh adi priyanto
Selain juga, peralatan yang disiagakan (stand by) terutama alat-alat berat.
Kesiapan alat berat itu bertujuan untuk menangani jika sewaktu-waktu dibutuhkan akibat terjadi bencana.
Tidak hanya itu, Selain juga, DPUBMCK Jateng juga telah menyiapkan material seperti bronjong untuk longsor, serta material alam seperti tanah bila nanti dibutuhkan penanganan urug.
"Disiapkan di masing-masing balai.
Kita punya titik-titik rawan bencana yang kita waspadai dan juga balai-balai yang punya ruas jalan yang sering terjadi bencana," ucapnya.
Baca juga: Tabrakan di Depan SMK Maarif Ajibarang Banyumas: Pengendara Motor Dilarikan ke RS, Sopir Truk Kabur
Tercatat, ada beberapa Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) yang tersebar di seluruh wilayah Jateng.
Yakni, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Cilacap, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pati, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pekalongan, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Surakarta, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Semarang, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Wonosobo, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Magelang, dan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Tegal.
Adapun di musim hujan seperti sekarang, terang Hanung, potensi bencana alam yang bisa merusak jalan provinsi adalah banjir dan tanah longsor.
Potensi bencana tersebut saat ini menjadi perhatian sebagai bentuk antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi merusak jalan provinsi.
Baca juga: DPRD Jateng Soroti Banyaknya Kekurangan di Terminal Purbalingga: Jalan Rusak!
Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah juga telah menyiapkan diri seperti menyiagakan alat yang dimiliki.
Seperti, enam unit mobile pump (pompa air bergerak) ditambah empat kereta pompa air, plus 27 pompa air portabel. Selain itu, ada 11 unit ekskavator yang siap bergerak, dua unit buldozer, mini ekskavator, dump truck dan lima vibro roller.
Selain itu, adapula logistik yang terkait sumber daya air seperti 102.445 lembar kantong pasir.
Sementara untuk logistik seperti geobag, kawat bronjong dan sejenisnya dimiliki oleh lima BBWS yang tersebar mulai dari Cimanuk-Cisanggarung, Pemali-Juana, Bengawan Solo, Serayu-Opak dan Citanduy.
Selain itu, kantor BBWS di lima wilayah juga memiliki berbagai peralatan yang siap digerakkan ke wilayah ketika ada bencana. (*)
Baca juga: Demi Perbaiki Jalan Rusak, Pemkab Blora Utang Rp 150 Miliar ke Bank Jateng
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/dinas-pu-bina-marga-siaga-penuh-kerusakan-jalan-karena-bencana-di-jateng.jpg)